KILAS FOTO: Secercah Asa Generasi Batin Sembilan di Hutan Harapan

Seorang guru bernama Puput Asmarita (24) sedang membimbing anak-anak dari masyarakat adat Batin Sembilan untuk belajar berhitung, Sabtu (9/9/2023). Kegiatan belajar mengajar menerapkan pola ‘merdeka belajar” karena membebaskan anak-anak dari aturan wajib seragam sekolah. (Kilasjambi.com/Muhamad Fiqri Alkautsar)

Sekilas dilihat dari luar gedung itu tampak seperti bukan sekolah. Gedung dengan dua ruangan itu berdiri hanya sepelemparan batu dari kamp 35 di kawasan Hutan Harapan, Kabupaten Batanghari, Jambi. Lebih mendekat dan masuk ke ruangannya, di dalamnya anak-anak tengah serius belajar.

Di dalam ruangan belajar itu begitu sederhana. Peta Indonesia terpajang di bagian dinding sebelah kanan. Spanduk bergambar angka dan huruf bewarna menutupi semua dinding bagian belakang. Di depan anak-anak itu, papan tulis yang tak lagi putih masih digunakan untuk tulis menulis.

“Kita belajar Matematika,” kata Puput Asmarita, Guru Sekolah Besamo, Sabtu (9/9/2023) pagi.

Sekolah Besamo itu menginduk dan terdaftar sebagai kelas jau SDN 49 Bungku. Namun, Sekolah Besamo ini berbeda dari sekolah formal lainnya. Selain itu di sekolah tersebut ada perlakukan khusus, yang mana para muridnya tidak mengenakan seragam.

Dalam satu ruangan belajar tidak ada pembangian tingkatan kelas. Mereka digabung dalam satu ruangan. Ada enam murid yang datang dan belajar pada pagi itu.

Di sekolah ini sistem belajarnya pun mengikuti kemauan anak. Lebih banyak bermain sambil belajar. Puput Asmarita mengatakan, sistem belajar difokuskan pada membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Sekolah Besamo itu dikhususkan bagi anak-anak Batin Sembilan–masyarakat adat yang hidup di kawasan Hutan Harapan. Maasyarakat adat membangun peradaban di tengah hutan. Mereka mengambil hasil hutan bukan kayu seperti; rotan, jernang (buah rotan), madu, bambu, getah jelutung dan lain sebagainya.

Suku Batin Sembilan adalah masyarakat adat di Provinsi Jambi yang bertempat tinggal di kawasan hutan. Merujuk pada sebuah literatur, suku Batin Sembilan merupakan keturunan dari Kesultanan Jambi yang menguasai beberapa hulu sungai. Secara tradisional, kelompok suku ini sejatinya hidup nomaden di hutan.

Menurut survei KKI Warsi, sekitar 15 persen atau 300 keluarga Batin Sembilan hidup di dalam kawasan Hutan Harapan. Masyarakat adat Batin Sembilan bermukim di kawasan Hutan Harapan yang merupakan benteng terakhir hutan dataran rendah yang tersisa di Sumatera.

Mereka masih menjalankan praktik tradisional dan kosmologi hubungan antara manusia dengan alam. Hutan bagi mereka adalah hamparan untuk menerapkan praktik perladangan gilir-balik, mencari hasil hutan nonkayu, tempat berburu, tempat mencari obat, dan mempertahankan sistem pengetahuan tradisional.

Anak-anak Batin Sembilan menjadi harapan bagi pelesatarian kawasan restorasi ekosistem Hutan Harapan. Kawasan Hutan Harapan menjadi hutan dataran rendah yang masih tersisa di Sumatra.

Hutan Harapan termasuk salah satu wilayah hutan tropis Sumatera yang paling terancam di dunia. Hutan ini merepresentasikan sekitar 20 persen keanekaragaman hayati di pulau Sumatera.

Selain menjadi ruang hidup masyarakat adat, Hutan Harapan juga menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati dan satwa dilindungi. Di dalamnya teridentifikasi sebanyak 307 jenis burung, 64 jenis mamalia, 123 jenis ikan, 55 jenis amfibi, 71 jenis reptil dan 917 jenis pepohonan.

Di antaranya Hutan Harapan menjadi habitat penting Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), Tapir (Tapirus indicus) dan Beruang madu (Helarctos malayanus).

Upaya penyelamatan sangat penting dilakukan karena di kawasan Hutan Harapan itu mengandung nilai konservasi dan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Anak-anak Batin Sembilan kelak menjadi generasi yang terus setia menjaga hutannya.

Teks dan Foto: Muhamad Fiqri Alkautsar

*Karya tersebut bagian dari program Training Jurnalis Konservasi yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi x Pundi Sumatra yang didukung TFCA Sumatra.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts