Pekan Depan Jambi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

KILAS JAMBI– Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, dalam waktu dekat Pemprov Jambi akan menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Penetapan status tersebut untuk mempercepat penanganan Karhutla.

“Senin pekan depan akan dinaikan menjadi status siaga darurat, ini menjadi langkah awal untuk mengantisipasi Karhutla,” kata Bachyuni kepada Kilasjambi.com, Kamis (25/6/2020).

Dengan status siaga darurat Karhutla itu Bachyuni bilang, nantinya Pemprov Jambi bisa menetapkan langkah-langkah penanganan terkait mobilitas peralatan dan personel pemadam. Di samping itu, penetapan siaga itu terkait penganggaran dari pusat.

“Pak Gubernur telah mengingatkan bupati yang daerahnya rawan Karhutla agar menyiapkan langkah-langkah dini,” kata dia.

Selain itu, dengan penetapan status siaga darurat, tim Satgas Karhutla nantinya dapat menerapkan sanksi bagi perusahaan yang tidak menyiapkan sarana dan prasarana untuk pencegahan Karhutla.

“Peralatan perusahaan sudah kita cek, masih ada peralatannya yang rusak, kita minta perbaiki. Dan nanti kalau status sudah naik kita cek lagi, jika peralatan perusahaan tidak siap bisa kena sanksi,” katanya.

Di Provinsi Jambi saat ini baru ada dua daerah yang telah menaikan status siaga. Kedua daerah itu di antaranya Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi.

“Daerah gambut rawan terbakar, itu perlu penanganan yang besar. Kita juga akan rapat lagi dengan perusahaan dan pihak terkait,” ujar Bachyuni.

Anggaran Penanganan Karhutla

Bachyuni mengatakan, untuk anggaran penanganan Karhutla belum dipetakan. Namun nantinya dengan status siaga itu bisa menjadi dasar untuk penetapan anggaran.

Bachyuni mengaku anggaran penanganan Karhutla di Jambi tidak dipotong untuk penanganan Covid-19.

“Untuk anggaran Karhutla belum monitor. Yang jelas kalau sudah siaga itu dana bencana dipusat siap pakai,” kata dia.

“Kalau tahun 2019 lalu itu anggarannya Rp8 miliar mencakup keseluruhan di Provinsi Jambi,” sambungnya.

Di Provinsi Jambi berdasarkan pemetaan BPBD terdapat 160 desa yang berada di sekitar kawasan rawan Karhutla. Ratusan desa tersebut melalui perangkat desanya telah diminta siaga untuk turut mengantisipasi kebakaran.

Sementara itu dari Januari-Juni 2020 di Provinsi Jambi telah terjadi kebakaran dengan luas sekitar 129 hektare. Dari jumlah luasan tersebut kata Bachyuni sekitar 90 hektare berada di Sadu Tanjab Timur.

“90 hektare itu di lahan konsesi,” kata Bachyuni tanpa menyebut konsesi perusahaan mana.

Untuk diketahui berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Juli sudah memasuki musim kemarau.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts