Memahami Makna Filsafat Islam dan Manfaatnya Dalam Menjalani Kehidupan

Oleh: HERDI WIRANTO*

KILAS JAMBI – Filsafat merupakan sebuah ilmu yang berkaitan dengan kebijaksanaan yang merupakan titik ideal dalam sebuah  kehidupan. Yang mana dapat menjadikan setiap insan bersikap dan bertindak sewajarnya atau tidak menuruti hawa nafsu. Kebijaksanaan itu tidak lah dapat dicapai dengan mudah dan jalan biasa tetapi dapat melalui kebiasaan diri untuk bersikap kritis, sistematis, koheren, konseptual, dan banyak lagi untuk dapat memenuhi ciri- ciri berfikir filsafat dalam hal  memperoleh sebuah arti dari kebijaksanaan.

Langkah awal yang harus dilakukan untuk berfilsafat adalah dengan dua jalan yaitu tidak tahu dan ragu. Orang yang merasa dirinya tidak tahu akan terus penasaran dan selanjutnya mencari tahu sampai ketemu apa yang ia pikirkan. Selanjutnya orang yang ragu-ragu akan terus bertanya dan menyelami sesuatu sampai ia yakin. Ketidaktahuan dan keraguan adalah dua modal utama untuk masuk kepada berpikir filosofis.

Dalam perspektif Islam, hakikat filsafat Islam merupakan salah satu cara menerangkan upaya Allah SWT tentang kebenaran yang hakiki (haq) dengan bahasa pemikiran rasional dan empiris. Dengan kata lain, berpikir tentang Islam atau filsafat yang bercorak Islami. Pada zaman dulu filsafat islam merupakan kisah kemajuan dan perkembangan alam ghaib yang bertujuan membuktikam wahyu yang diturunkan dimuka bumi sebagai sumber dasar hukum Allah SWT yang tidak mampu dicerna atau ditanggap oleh panca indra dalam memahami Allah SWT sepenuhnya, juga menegaskan bahwa wahyu tersebut tidak bertentangan dengan rasional manusia.

Karakteristik filsafat Islam mempunyai ciri tersendiri dari filsafat lain walaupun objek kajiannya sama karena filsafat Islam itu tunduk dan sekaligus terikat dengan norma-norma ajaran agama Islam yang berdasarkan ajaran agama islam itu sendiri. Banyak tokoh-tokoh filsafat Islam yang namanya sangat populer, seperti Imam Al-Ghazali, Prof. Hamka, Muhammad Iqbal, Suhrawardi Al-Maqtul, Ibnu Sina, dan masih banyak lagi nama-nama tokoh besar lainnya.

Para peneliti mengungkapkan bahwa bangsa Arab pada kisaran abad ke-8 lebih maju karena beberapa hal, yaitu: karena adanya pengaruh dari keislaman yang berpedoman pada al-Quran sebagai wahyu Tuhan YME yang menyuruh mencari dan menuntut ilmu atau dalam proses keilmuan. Kedua terjadinya akulturasi budaya dan tradisi antara beberapa bangsa.

Para ilmuwan yang bercengkerama dengan para cendikiawan muslim diperlakukan istimewa dan mendapatkan kemulian dan kehormatan karena Islam itu sendiri menyeru dan menyuruh umatnya untuk mencari dan menggali ilmu pengetahuan, apalagi ilmu agama. Islam juga mengajak umatnya mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang diperoleh agar dapat digunakan demi kemaslahatan manusia supaya tidak terbelenggu dengan adanya praktik-praktik yang dapat merugikan manusia tersebut.

Tokoh-tokoh besar di bidang filsafat Islam sangat lah banyak jumlahnya. Ide-ide yang disampaikan kepada masyarakat yang se-zamannya sangat lah luar biasa dan berpengaruh sampai saat sekarang ini. Contohnya saja tokoh filosof Islam yang bernama Ibnu Sina adalah tokoh yang sangat berpengaruh pada bidang kedokteran. Beliau memperkenalkan teori bahwa musik dapat memiliki kemampuan dalam menyembuhkan manusia. Selanjutnya Imam Al-Ghazali juga merupakan tokoh yang sangat luar biasa.

Petuah beliau yang sangat bermakna filosofis yaitu tentang pertanyaan beliau kepada para muridnya. Beliau bertanya kepada para muridnya yaitu: apakah yang paling tajam di dunia ini? Apakah yang paling berat di dunia ini? Serta apakah yang paling jauh di dunia ini. Pertanyaan ini tidak mampu dijawab oleh para muridnya ketika itu. Namun di luar dugaan, apa yang dijawab oleh Imam Al-Ghazali atas pertanyaannya tersebut memiliki arti yang sangat mendalam bagi kehidupan manusia hari ini.

Ternyata yang paling tajam di dunia ini adalah lidah manusia. Kemudian yang paling berat di dunia ini adalah mengemban amanah. Sedangkan yang paling jauh di dunia ini adalah masa lalu. Jawaban ini sangat memberikan makna mendalam bagi kita yang hidup di dunia ini. Dengan mengenal filsafat Islam masyarakat dapat belajar tentang apakah arti hidup ini dengan lebih bermakna dan mendalam.

*Mahasiswa Prodi AFI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Angkatan 2020

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts
Read More

Gaharu, Siapa Berminat?

Jon Afrizal* Hampir seluruh agama di dunia menggunakan kayu gaharu (eaglewood) sebagai perlengkapan ibadah. Mulai dari tasbih hingga…