Beberapa pemuda sedang membentangkan spanduk “Darurat Sungai Batanghari” dalam aksi kamisan di Perempatan Bank Indonesia Telanaipura Kota Jambi, Kamis sore (13/7/2023). Aksi kamisan yang rutin digelar itu menyuarakan kondisi darurat Sungai Batanghari.

Aksi kamisan itu juga sebagai bentuk protes kepada pemerintah agar memberantas penambangan emas ilegal (PETI) yang semakin marak.

Mereka juga meminta pemerintah dan aparat tegas terhadap perusahaan-perusahaan perusak lingkungan, dan mengajak masyarakat Kota Jambi agar lebih peduli terhadap lingkungan, sehingga jangan membuang sampah sembarangan ke Sungai Batanghari.

Sebab, menurut mereka Sungai Batanghari merupakan tempat hidupnya peradaban bukan tempat hidupnya kebiadaban.
*Foto dan teks oleh Eko Wahyudi–peserta Pelatihan Paramedia Jurnalisme Warga.