KILASJAMBI– Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB-TNKS) menegaskan, jalur pendakian Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi, masih ditutup untuk pendakian. Penutupan jalur pendakian telah dilakukan sejak Maret 2020 guna mencegah pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Kepala SPTN Wilayah I Kerinci dan Humas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, Nurhamidi. Dia mengatakan informasi yang beredar di media sosial yang menyatakan jalur pendakian dibuka merupakan informasi tidak benar.
“Gunung Kerinci masih ditutup sampai waktu yang belum ditentukan,” kata Nurhamidi saat dikonfirmasi dari Jambi, Kamis 9 Juli 2020.
Saat ini pihak Balai Taman Nasional Kerinci Seblat masih terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 terkait bagaimana mekanisme pembukaan jalur pendakian nanti.
Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan sarana protokol kesehatan. Meski ditutup, tim dari Balai TNKS tetap bertugas melakukan penjagaan di pos pendakian R10 Kersik Tuo, Kayu Aro.
“Untuk informasi pembukaan jalur pendakian, pasti nanti akan diinformasikan secara resmi,” kata dia.
Tak hanya Gunung Kerinci, seluruh destinasi wisata alam di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, seperti Danau Gunung Tujuh dan Danau Kaco juga masih ditutup.
Gunung Kerinci merupakan puncak tertinggi gugusan Bukit Barisan di Sumatera. Gunung tersebut berada pada perbatasan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat, atau dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Puncak Kerinci terletak pada koordinat 1°41′48″ LS101°15′56″ BT. Puncaknya berupa kawasan tidak bervegetasi yang mengelilingi kawah dalam selebar 600 meter.
Puncak Kerinci sering disebut dengan julukan atap Sumatera dengan ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut. Gunung Kerinci juga termasuk gunung api aktif tertinggi di Indonesia.