Oleh: Clara Octavia Utami*
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, bahasa, dan agama. Namun demikian, perbedaan itu disatukan oleh sebuah falsafah bangsa Indonesia; Pancasila. Bahkan dipertegas juga oleh adegium yang berbunyi: “Bhineka Tunggal Ika.” Dengan adanya Pancasila itulah salah satu alasan filosofis sehingga Indonesia tetap hidup rukun walaupun memiliki bebagai macam perbedaan. Jiwa toleransi yang dimiliki bangsa ini begitu besar.
Berbicara tentang suku, Indonesia terdiri dari 1.340 suku yang memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Salah satu dari sekian banyak suku tersebut adalah Suku Melayu. Suku Melayu adalah suku migrasi dari bagian Asia Tengah.
Suku Melayu pertama kali masuk dan menyebar ke pulau Sumatra dan sekitarnya. Tepatnya yaitu di sekitar daerah Riau. Oleh karenanya, menjadi tak heran jika Riau dan Kepulauan Riau berstatus mayoritas suku Melayu. Suku Melayu tergolong suku tertua di Indonesia.
Suku Melayu terbagi menjadi dua golongan yakni; golongan muda (Melayu Deutro) golongan ini pertama kali datang sekitar 500 tahun sebelum masehi. Sedangkan golongan tua (Melayu Prato) datang sekitar 1500 tahun sebelum masehi. Sebagian kosa kata bahasa Indonesia diserap dari bahasa Melayu.
Ciri khas suku Melayu dari segi perilakunya adalah terkenal dangan tutur kata dan sopan santun yang baik serta ramah kepada semua golongan. Sikap sopan-santun ini sudah menjadi hal yang melekat bagi suku Melayu.
Masyarakat Melayu juga identik dengan agama Islam dikarenakan falsafah hidup mereka yang sangat terkenal, yaitu adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah. Inilah juga satu alasan yang menjadikan adanya dan berkembangnya pengajian-pengajian tarekat dan pondok pesantren di wilayah Provinsi Jambi.
Keunikan lainya adalah tentang upacara adat. Di antara adat yang biasanya berlaku hingga saat sekarang ini adalah seperti tradisi acara tepung tawar yang mana biasanya adat ini disertakan dengan menyemah laut, dan tradisi Mandi Safar. Kemudian ada pula acara lainnya yaitu upacara Badewo.
Fungsi kegiatan badewo adalah untuk pengobatan tradisional yang sekaligus dapat dipergunakan dalam mencari benda-benda yang hilang, seperti uang atau benda berharga lain.
Tradisi Badewo ini tentu saja tidak mengesampingkan nilai-nilai Tauhid. Badewo hanyalah sebatas usaha untuk menemukan sesuatu yang hilang, namun nilai-nilai filosofinya adalah simbol ketidakberdayaan manusia di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya ada tradisi Badewo sehingga manusia tersebut tetap berharap kepada kekuasaan Tuhan dalam ketidakberdayaan manusia, masih ada banyak upacara-upacara unik lainnya yang berkaitan dengan masyarakat Melayu tersebut.
Senjata tradisional orang Melayu salah satunya adalah sebuah keris Siginjai. Rumah adat mereka dinamakan Lancang. Hal ini dikarenakan atapnya yang meruncing tajam ke atas, rumah-rumah orang Melayu Jambi khususnya adalah rumah panggung. Hal ini dikarenakan topografis wilayahnya yang memang di pinggiran sungai Batanghari. Sehingga tatkala musim air pasang tiba, rumah menjadi tidak kebanjiran. Inilah salah satu bentuk kearifan lokal dalam arsitektur rumah orang Melayu Jambi yang memerhatikan lingkungan.
Masyarakat Melayu juga memiliki alat musik tradisional yang unik seperti: kompangan. Alat musik kompangan tersebut dimainkan dengan cara ditabuh atau dimainkan dalam beberapa konteks kegiatan budaya. Orang Melayu juga memiliki makanan khas salah satunya yaitu kue bangkit yang berbahan dasar tepung, telur, dan mentega.
Keunikan lainnya yaitu dari bidang seni tari. Adapun jenis tari khasnya adalah Makyong. Makyong sebuah pertunjukkan khas Melayu yang biasanya ditampilkan dalam cerita, bisa juga disebut sebagai drama tari yang punya keunikan tersendiri.
Orang Melayu juga baju memiliki kekhasan dari segi busana, adat suku Melayu merujuk pada baju kurung yang sekarang sudah banyak perombakannya. Adat istiadat suku Melayu dibagi jadi tiga yakni: (1) Adat yang tidak mampu dirubah karena senapas dengan dalil agama, (2) Adat yang dibuat oleh penguasa, serta (3) Adat teradat. Masih banyak lagi ciri khas dan keunikan suku Melayu yang menarik untuk diketahui oleh bangsa Indonesia, khususnya bagi generasi penerus yang berlatar belakang dari suku Melayu itu sendiri.
*Mahasiswa AFI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi