Jambi, kilasjambi.com – Gubernur Jambi, Al Haris, menghadiri ekspor perdana komoditi pinang ke pasar Jeddah, Saudi Arabia. Ekspor dilakukan PT. Best Star Indonesia yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan dan Disperindag Provinsi Jambi.
Kegiatan berlangsung di gudang PT. Best Star Indonesia di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Jumat 24/09/2021.
“Alhamdulillah pelepasan ekspor perdana pinang di pasar Saudi Arabia berlangsung meskipun kondisi lagi di tengah pandemi, komoditi kita masih berharga dan bisa membantu masyarakat,” kata Al Haris.
“Kami juga bertahap ke depannya masih banyak peluang untuk komoditi Jambi diekspor ke Timur Tengah ataupun negara lain,” tambahnya.
Pinang Betara Merupakan Kualitas Terbaik
Al Haris menyampaikan, pinang Betara ini merupakan kualitas terbaik. Sedangkan untuk laporan 2020, perkebunan pinang di Jambi itu luasnya mencapai 22 ribu hektare, dan kemungkinan bisa bertambah lagi.
“Mudah-mudahan dengan ekspos hari ini membuat petani mengembangkan areal-areal perkebunannya, karena sudah jelas pembelinya,” kata Al Haris.
Pinang yang diekspor berasal dari Kabupaten Tanjungjabung Barat, dikirim ke Saudi Arabia dan Yaman, yang setidaknya membutuhkan 25 ton pinang perbulan.
“Sedangkan kita baru bisa penuhi 18 ton saja, untuk pertonnya ditaksir 3000 USD,” kata Haris.
Haris berharap dengan ekspor pinang ke Jeddah ini makin memotivasi petani pinang di Jambi, untuk membuka lahan lebih luas.
“Dari pada membuka lahan untuk menanam yang tidak jelas tanamannya, lebih baik menanam pinang, karena pinang Betara ini hanya tiga setengah tahun sudah bisa panen buahnya. Hasilnya pun tiga kali lipat dari pinang biasa,” kata Haris.
Produksi Pinang Tanjabbar Capai 22 Ton
Bupati Tanjungjabung Barat, Anwar Sadat mengatakan, luas kebun pinang di Tanjungjabung Barat mencapai 11 ribu hektar, dengan produksi mencapai 22 ton pertahunnya.
“Harapan kita dengan adanya ekspor ini, kita akan motivasi petani kita. Sedangkan jumlah petani pinang di Tanjungjabung Barat itu kurang lebih 8 ribu petani, untuk harga di komunitas petani pinang itu kisaran 18 ribu perkilogram,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dedi Sumedi mengapresiasi ITPC Jeddah dan PT. Best Star Indonesia yang telah bekerja sama sehingga acara pelepasan produk ekspor perdana hari ini dapat terselenggara dengan baik.
“Sebuah pencapaian yang patut kita banggakan,” kata Dedi.
Dikatakannya, pinang merupakan salah satu produk yang memiliki tren pertumbuhan ekspor di dunia dalam tiga tahun terakhir, dari USD 4,2 juta di 2018 ke USD 11 juta di 2021. Hanya saja memang untuk nilai ekspor ke Arab Saudi mengalami penurunan dari USD 395.000 di 2019 ke USD 107.000 pada 2020.
“Tentunya hal ini menjadi pekerjaan kita bersama untuk dapat mempromosikan produk pinang lebih jauh, khususnya di pasar Arab Saudi,” katanya.
“Semoga kita dapat terus meningkatkan sinergi yang baik ini dalam meningkatkan ekspor, guna menggerakkan kembali perekonomian dan perdagangan Indonesia,” tutupnya.
Reporter: Hidayat