Jambi, kilasjambi.com – Tiga Prajurit TNI gugur saat bertugas di Papua, salah satunya berasal dari Jambi, yaitu Pratu Tuppal Halomoan Baraza. Korban meninggal dalam baku tembak di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Dandim 0415 Batanghari, Kolonel CZI Sriyanto mengatakan salah putra terbaik Jambi telah gugur di medan tugas setelah terlibat kontak senjata dengan kelompok separatis di Papua, pada Kamis pagi (27/01).
“Iya, putra terbaik Jambi telah gugur yang bernama Pratu Tuppal Halomoan Baraza,” kata Kolonel CZI Sriyanto, di rumah duka.
Dilanjutkannya, jika jenazah Pratu Tuppal sudah dievakuasi dan akan dibawa ke rumah duka yang berada RT 19, Jalan TP Sriwijaya, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
Sriyanto mengatakan, Tuppal Halomoan Baraza mendapatkan kenaikan pangkat dari panglima TNI, dari Pratu menjadi Praka, serta akan dimakamkan secara pahlawan.
“Saat ini jenazah sudah dalam perjalanan besok tiba di Jambi,” katanya.
Pratu Tuppal bertugas di Batalyon Infantri Raider 408/Suhbrastha dan tugas di Papua. “Mengalami luka tembak di bagian perut dan saat dalam evakuasi meninggal dunia,” kata Kolonel CZI Sriyanto.
Orang tua korban, Tindas Baraza mengatakan, jika anaknya sudah lima tahun bertugas di Papua.
“Kami selaku orang tua dan kita juga tidak bisa berbicara, karena sudah tugas negara,” katanya.
Menurutnya, itulah rosiko menjadi tentara, apapun tingkatan, pengabdian merupakan yang utama.
“Hati saya hancur-sehancurnya, karena satu-satunya harapan saya yang mana akan menggantikan saya, karena saya akan pensiun,” kata Tindas di rumahnya.
Tindas menceritakan, memang dirinya yang mendorong putranya itu masuk menjadi anggota TNI dan sampai berhasil, namun kehendak yang berbeda terjadi.
“Ya apa boleh buat, dan saat itu istri saya mendengar kabar langsung syok dan pingsan terus. Mengetahui terjadinya terhadap anak saya itu jam 8.00 pagi,” katanya.
Reporter: Hidayat