KILAS JAMBI – Listrik dan air merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang menjadi penunjang kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya listrik dan air bersih banyak hal yang mestinya bisa kita lakukan menjadi terhambat. Termasuk juga proses belajar mengajar di lembaga pendidikan, keberadaan listrik dan air akan sangat mempengaruhi maksimal atau tidaknya proses pendidikan.
Selayaknya sebuah sekolah, apalagi sekolah negeri milik pemerintah, fasilitas listrik dan air mestinya tersedia dengan baik. Namun yang terjadi di SD negeri 71 Desa Kranggan, Kabupaten Muarojambi, malah berbeda. Sejak awal berdiri pada tahun 1977 sampai saat ini, sekolah tersebut belum tersentuh aliran listrik.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Keranggan, Tarmizi, pihak desa bahkan telah memberikan solusi dengan menyiapkan lahan berupa sebidang tanah, apabila memang sekolah tersebut harus dipindahkan agar bisa teraliri listrik.
“Kami dari pihak desa bahkan sudah menyiapkan tanah di dekat pemukiman warga, untuk memindahkan sekolah itu kalau memang listrik tidak bisa juga terjangkau,” kata Tarmizi.
Sementara itu, Hasan Basri, Kepala SD Negeri 71 Keranggan mengatakan, bahwa sekolah yang hanya berjarak 2 km dari desa itu tak kunjung mendapat asupan listrik, padahal sekolah sangat membutuhkan listrik, apalagi di saat pembelajaran yang serba online di masa pandemi seperti sekarang ini.
“SD 71 Keranggan ini sangat-sangat membutuhkan listrik, karena saya anggap penting, berkemungkinan ujian anak kelas VI bulan Oktober nanti itu harus berbasis MBK (Manajemen Berbasis Komputer),” kata Hasan. (*)