KILAS JAMBI – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada September 2020 Provinsi Jambi mengalami inflasi bulanan sebesar 0,11% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 0,99% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0,96% (ytd).
Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah (andil 0,10%), daging ayam ras (andil 0,05%), dan minyak goreng (andil 0,04%) serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga khususnya biaya kontrak rumah (andil 0,04%).
Secara umum, inflasi Provinsi Jambi disebabkan oleh kenaikan harga komoditas cabai merah seiring dengan berkurangnya stok di tingkat pedagang eceran akibat pasokan yang berkurang dari petani. Kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh berkurangnya stok disertai peningkatan permintaan pada bulan laporan.
Sementara, meningkatnya harga minyak goreng dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak kelapa sawit baik di tingkat domestik maupun internasional. Selanjutnya, inflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga khususnya biaya kontrak rumah terjadi seiring dengan penyesuaian yang dilakukan oleh pemilik properti di tahun 2020.
Sementara, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi dan menjadi penahan inflasi pada September 2020. Beberapa komoditas pakaian dan alas kaki yang mengalami deflasi, yakni gaun/terusan wanita (andil deflasi 0,01%) dan ongkos jahit (andil deflasi 0,01%). Penurunan harga pada komoditas pakaian dan alas kaki sebagai dampak dari penurunan daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang pada gilirannya mengurangi/menahan konsumsi pada September 2020.
Adapun rincian perkembangan inflasi pantauan di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan : 0,13% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,99% (ytd)
Tahunan : 1,11% (yoy)
Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga yang terjadi pada cabai merah (andil 0,12%), daging ayam ras (andil 0,06%), minyak goreng (andil 0,04%), bawang merah (andil 0,03%), dan bawang putih (andil 0,03%). Sementara komoditas penyumbang deflasi antara lain telur ayam ras (andil -0,07%), ikan gabus (andil -0,03%), jengkol (andil -0,03%), kentang (andil -0,03%), dan pepaya (andil -0,02%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan : 0,02% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,71% (ytd)
Tahunan : 0,06% (yoy)
Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga yang terjadi pada komoditas rokok kretek filter (andil 0,05%), minyak goreng (andil 0,04%), kangkung (andil 0,03%), bawang putih (andil 0,03%), dan bayam (andil 0,03%). Sementara komoditas penyumbang deflasi antara lain jengkol (andil -0,07%), semangka (andil -0,04%), ikan serai (andil -0,02%), cabai rawit (andil -0,02%), dan telur ayam ras (andil -0,03%).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada Oktober 2020 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap terkendali. Tekanan inflasi utamanya akan didorong oleh berkurangnya pasokan bahan pangan. Di sisi lain, terdapat kebijakan penurunan tarif pelanggan PLN golongan rendah yang berlaku sejak 1 Oktober 2020. Kebijakan ini merupakan salah satu insentif yang diberikan oleh Pemerintah untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Penurunan tarif pelanggan PLN golongan rendah ini diprakirakan dapat menahan inflasi pada Oktober 2020. (*)