Waspada Hoaks Tahun Politik

Foto: screenshot Litbang Mafindo

KILAS JAMBI – Tahun politik sudah dimulai diberbagai wilayah Indonesia. Hiruk pikuk isu-isu dan perbincangan sudah mulai ramai dibicarakan. Mulai dari calon, aktivitas partai dan sejumlah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan proses tahapan Pemilu sudah mulai santer terdengar. Tak terkecuali di dunia maya.

Munculnya informasi yang beredar dibanyak platform, mendorong para pelaku penyebar hoaks berkontribusi besar untuk membuat suasana kurang kondusif. Hal itulah yang menjadi hal penting dalam Litbang Talk yang digelar Mafinfo pada (3/5) melalui zoom, dan digelar mulai pukul 14.00 wib.

Pembicara dalam kesempatan ini adalah Nuril Hidayah (Pemetaan Hoaks 2022), Finsensius Yuli Purnama (Tipologi Hoaks Pemilu 2019), Linda Salma Angreany (Pemetaan Hoaks Triwulan 2023

Narasumber Litbang Talk Linda Angraeni memaparkan bahwa hasil survei yang dirilis oleh tim Litbang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) tercatat pada Trisemester pertama 2023 mengalami peningkatan dibandingkan trisemester pertama pada tahun sebelumnya (2022).

“Pada trisemester pertama tahun 2023 Jumlah temuan hoaks oleh Mafindo sebanyak 664. Ini dilakukan pemetaan dengan tren hoaks dari bulan ke bulan berdasarkan 9 domain yakni Tema, Tipe Mis/Disinformasi, Alat, Saluran, Tipe Narasi, Tindak Lanjut, Bukti Klaim, Latar dan Pihak Tiruan,” ujar Linda.

Menurutnya, angka tertinggi terjadi di bulan Januari dengan temuan sebanyak 257 hoaks. Ini menunjukkan bahwa hoaks dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan signifikan.

“Kita ambil beberapa contoh dengan klasifikasi misinformasi dan disinformasi sepanjang trisemester 1 2023 didominasi oleh konten yang menyesatkan” dengan jumlah 237 unggahan atau sebesar 36%.  Kemudian konten yang dimanipulasi dengan jumlah 178 unggahan atau 27 %” tambah Linda. Data ini sebagian besar unggahan didesain untuk mempengaruhi pembacanya dengan informasi yang menyesatkan atau termanipulasi.

Pembicara lainnya, Nuril Hidayah memaparkan tentang Pemetaan Hoaks 2022 yang menjadi cermin pada penyebaran hoaks sebelumnya.  Tercatat ada total temuan hoaks oleh Mafindo pada tahun 2022 sebanyak 1.698  buah. Secara keseluruhan kita lihat tema politik mendominasi dengan jumlah 549 temuan (32,3%) sedangkan tema “kesehatan” sebanyak 242 hoaks (14,3%). Pada akhir sesi, pembicara lainnya adalah Finsensius Yuli P tentang Tipologi Hoaks Pemilu 2019.

Dalam sesi ini berorientasi pada hoaks Pemilu dapat dipengaruhi oleh komposisi pasangan calon, posisi Pemilu dalam kontestasi politik yang lebih luas. Meningkatnya hoaks pada masa paska Pilpres. Selain itu juga dibahas mengenai polarisasi antar dua pendukung yang semakin mengeras ketika dikaitkan dengan isu sara. Potensi menguatnya wacana delegitimasi Pemilu, kerentanan KPU dan penyelenggara Pemilu.

“Dalam konteks politik ada banyak hal yang mewarnai tipologi hoaks. Selain beberapa hal tersebut selain pendukung dan kandidat, KPU juga adalah aktor ketiga yang paling banyak disasar hoaks. Serta minimnya peran pemerintah dan kolaborasi dalam poses klarifikasi,” ujar Finsensius.

Diskusi juga dihadiri aktivis dan presidium Mafindo Anita Wahid, yang sekaligus sebagai penanggap dalam diskusi ini. (*)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts