Urgensi Pemahaman Studi Islam di Kalangan Mahasiswa

Siti Munawaroh

Oleh: Siti Munawaroh*

Kerap kali sekarang ini, mahasiswa hanya sekadar mempelajari studi Islam yang ada di bangku perkuliahan, tetapi mereka kurang dan bahkan ada yang tidak mengimplentasikan atau mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka menganggap mungkin itu hanya sekadar formalitas saja untuk dipelajari di bangku perkuliahan. Padahal, begitu pentingnya memahami serta menerapkan ajaran Islam ini, agar manusia khususnya yang beragama Islam dapat terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan agama.

Salah satu contoh dari kurangnya pemahaman serta kesulitan untuk menerapkan konsep yang terdapat dalam studi Islam di masa kini ialah krisis iman pada oknum mahasiswa semester akhir. Belakangan ini ada suatu peristiwa atau pun kejadian yang menimpa oknum mahasiswa di Provinsi Jambi. Tindakan nekad mengakhiri hidup dikarenakan oleh adanya banyak faktor yang dialami kalangan mahasiswa. Salah satunya ialah dari segi tuntutan ekonomi, tekanan dalam pengerjaan skripsi, ditambah lagi dengan masalah labilnya hubungan asmara, sehingga membuat manusia bertindak melampaui batas.

Dari adanya kejadian ini perlunya di kalangan mahasiswa, khususnya untuk menerapkan pesan-pesan moril yang terkandung dalam studi ilmu Islam dan Tauhid ini. Sehingga dengan ilmu tersebut, mahasiswa dapat mengontrol kecerdasan emosinya.

Secara terminologi, studi Islam merupakan suatu usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan atau pun berkaitan dengan agama Islam. Adapun definisi studi Islam secara etimologi ialah terjemahan dari bahasa Arab, yaitu Dirasah Islamiyah. Sedangkan di Barat dikenal dengan istilah Islamic Studies. Secara sederhananya, dapat disimpulkan bahwa studi Islam ialah suatu kajian atau pun ajaran-ajaran tentang Islam. Subjek ini tentunya yang harus dipelajari, berlandaskan dengan Al-Quran dan Hadist.

Tauhid menurut Muhammad bin Abdul Wahab adalah ilmu yang pertama kali harus dipelajari untuk mengetahui hakikat Allah SWT sebagai Sang Maha Pencipta. Ilmu Tauhid ini sering disebut sebagai Ilmu Ushul (dasar agama) atau Ilmu Aqidah. Yang berarti, ilmu ini menjadi bekal atau pedoman bagi seluruh umat Islam dalam melakukan kewajibannya sebagai umat beragama yang beriman kepada Allah SWT.

Manfaat mempelajari subjek studi Islam dan Tauhid ini ialah selain menambah wawasan keagamaan, dapat juga dijadikan sebagai pedoman sehari-hari karena ilmu ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT dan menuntun moralitas manusia dalam bertindak di tengah masyarakat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa studi Islam dan ilmu Tauhid ialah suatu ajaran atau pun kajian mengenai keesaan Allah SWT serta mempelajari tentang sifat-sifat-Nya. Ilmu ini nantinya harus dipelajari serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari supaya kita dapat terhindar dari ajaran yang menyesatkan atau menyeleweng dari kebenaran.

Dalam uraian di atas penulis memfokuskan bagi teman-teman, khususnya pada mahasiswa semester akhir, perbanyaklah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan pernah sekali-kali berpikir untuk mengakhiri hidup, karena itu merupakan hal yang amat dibenci oleh Allah SWT.

Mungkin tak jarang mahasiswa yang merasakan banyaknya cobaan hingga begitu lelah dan sulit untuk melewati kehidupan ini. Namun, tetaplah jalani kehidupan teman-teman dan tentu senantiasa libatkan Allah SWT dalam prosesnya. Yakinlah, bahwa di balik kesulitan yang sedang menimpa, akan berbuah manis di akhir nanti.

Salah satu dosen di UIN STS Jambi mengatakan, bahwa kehidupan ini memiliki tantangan yang beraneka-ragam. Beliau menegaskan: “Jika tak pandai-pandai dalam menjalani tantangan hidup, alamat diri akan tenggelam ke dalam jurang. Jika sudah begitu, maka sia-sialah segala perjuangan kita dan kasihan orang tua yang sudah berjuang untuk menyekolahkan sampai perguruan tinggi,”.

Mudah-mudahan dalam momentum bulan suci Ramadan 1444 H ini, menjadi momentum bagi kalangan intelektual mahasiswa Jambi khususnya untuk menggali ilmu pengatahuan keagamaan dengan semaksimal mungkin dan sekaligus mengamalkan nilai-nilai universal Islam tersebut dalam kehidupan. Sehingga bangsa Indonesia ke depan memiliki jiwa-jiwa muda mahasiswa yang tidak mudah insecure dalam menjalani hidup dan menggapai cita-cita.

 

*Mahasiswa AFI UIN STS Jambi

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts