KILAS JAMBI – Walikota Jambi, Syarif Fasha, akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, mulai Senin 23 Agustus 2021 pukul 00:00 WIB.
Fasha mengatakan, PPKM berlangsung selama 7 hari, tindakan ini hanya bersifat sementara. Pengetatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Jambi.
“Dengan berat hati pengetatan ini dilakukan, dan kami juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat di Kota Jambi maupun masyarakat di luar Kota Jambi,” kata Fasha, di Ruang Pola Balai Kota Jambi, Kamis (19/08/21).
“Hal ini memang membuat rasa tidak nyaman, tetapi pengetatan tetap kami lakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19,” tambahnya.
Menurutnya, dari pada PPKM dilakukan berulang, diperpanjang dan seterusnya, lebih baik dilakukan pengetatan selama 7 hari.
Selama penyekatan, ada tujuh pintu masuk dan keluar Kota Jambi yang akan dijaga, disertai 12 titik pos di sepanjang ruas jalan tertentu di Kota Jambi.
Syarat untuk masuk ke Kota Jambi sudah melakukan vaksinasi dengan menujukkan kartu vaksin dan memang ada keperluan pekerjaan di Kota Jambi, dan jika emergency seperti pemasalahan kesehatan diperbolehkan masuk.
“Saya berharap dengan adanya pengetatan ini tidak menjadi beban untuk semuanya. Ini dilakukan untuk semua masyarakat supaya terhindar dari paparan Covid-19,” kata Syarif Fasha.
Sektor esensial tetap dibuka selama pengetatan, sedangkan untuk sektor non esensial diliburkan.
“Di antaranya yakni toko mebel, sepatu dan elektronik akan diliburkan. Sedangkan, toko obat-obatan dan toko bangunan dan lainnya tetap buka,” kata Fasha.
Sementara itu, untuk angkutan umum dan juga ojek online boleh beroperasi tetapi harus sudah divaksinasi.
“Untuk para sopirnya harus vaksin, dan untuk mobil pribadi juga dibatasi jumlah penumpangnya yakni sebanyak tiga orang termasuk sopir,” katanya.
Pembagian sembako untuk warga yang terdampak pengetatan, mulai disalurkan pada hari Minggu 22 Agustus 2021. (yat)
