Oleh: Linda Hazmika*
ORANG tua memiliki peran penting dalam mendidik anak, terutama dalam hal hak anak untuk memperoleh pendidikan ilmu agama. Bukan berarti orang tua tidak boleh mengajarkan ilmu yang berkaitan dengan dunia, tetapi agama harus dinomorsatukan dalam mendidik anak, karena agama itu merupakan pondasi hidup, ia adalah sebuah kewajiban bukan pilihan dalam pandangan Ustadz Khalid dalam akun Instagram TV-nya.
Salah satu dari ilmu agama itu adalah Ilmu Tauhid yang mempelajari tentang konsep ketuhanan. Mengenalkan tauhid pada anak adalah hal yang paling utama dan harus diajarkan sejak dini karena anak menurut John Locke diibaratkan sebuah kertas putih tanpa noda. Untuk itulah perlu diisi dengan konsep tauhid sehinga ia tidak tumbuh dalam kekosongan iman dan mengawanag tanpa mengenal Tuhannya.
Menanamkan tauhid dalam diri anak dapat menjadikan anak lebih mencintai Allah SWT, tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah SWT, mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya, membimbing anak untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan serta tertananamnya iman dalam diri anak sebagai bekal tumbuh dewasa.
Bicara tentang tauhid, Yusuf Suharto dalam laman NU Online menjelaskan makna dasar tauhid adalah pengetahuan terkait keesaan Allah SWT. Syekh Ibrahim Ibn Muhammad al-Baijuri dalam kitab “Tuhfatul Murid’ ala Jawharatit Tauhid” mendefenisikan ilmu tauhid sebagai ilmu yang dengannya mampu menetapkan aqidah-aqidah keagamaan yang diperoleh dari dalil-dalil yang meyakinkan. Dinamakan ilmu tauhid karena bagian utama ilmu ini adalah mengenai keesaan Allah SWT yang menjadi dasar dalam ajaran Islam.
Anak membutuhkan penanaman tauhid untuk iman dan Islam-nya. Penanaman tauhid sejak dini akan membatu anak untuk menjadi manusia yang baik di mata Allah SWT dan sesama manusia. Anak juga akan mudah diajak mengerjakan salat. Karena ia telah memehami bahwa shalat merupakan jalan untuk “berdialog” dengan Tuhannya. Anak akan mudah diajak belajar membaca Alquran karena ia memahami bahwa Alquran adalah firman (perkataan) penciptanya.
Melalui pembelajaran Ilmu Tauhid juga mengajarkan manusia untuk menyakini bahwa Allah SWT memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia dan tidak ada satu pun yang setara dengan-Nya. Artinya, Allah tidak bisa disamakan dengan siapa pun dan apa pun yang ada di muka bumi ini. Sebab Allah SWT adalah Maha Kuasa, yang menciptakan langit, bumi beserta isinya.
Penanaman tauhid, adab/akhlak sungguh penting. Namun apabila proses penanaman tauhid tersebut tidak berawal dari semangat seorang pendidik atau pun orang tua sang anak, maka jangan berharap bahwa akan terwujudnya keberhasilan guru atau pun orang tua di dalam mencetak para generasi yang siap dengan tugas untuk menghidupkan agama Islam tersebut.
*Mahasiswa Prodi ILHA UIN STS Jambi