KILAS JAMBI – Minimnya pasokan di pasaran, membuat harga daging ayam naik dalam beberapa minggu terakhir, harga daging ayam tembus hingga 40 ribu rupiah/kilogram dari sebelumnya 35 ribu rupiah.
Di Pasar Angsoduo, Kota Jambi, volume penjualan pedagang menurun dan tergantung dengan stok yang tersedia.
“Saya menjual sehari tergantung ketersediaan stok,” kata Eka, pedagang di Pasar Angsoduo, Selasa (02/11/2024).
Menurut Eka, penjualan daging ayam menurun sejak pelantikan Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober lalu.
Kenaikan harga daging ayam yang sama juga terpantau di Pasar Auduri, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat dan pendapatan pedagang.
“Ayam yang masuk ke pasar berkurang, otomatis harga jadi lebih tinggi. Kami hanya mengikuti harga dari distributor,” kata Sri Rohani, pedagang di Pasar Aurduri.
Meski harga cukup mahal, warga mengaku tetap membeli daging ayam untuk kebutuhan keluarga. Warga pun berharap pemerintah bisa menstabilkan harga daging ayam di pasaran agar tidak terlalu membebani ekonomi masyarakat.
“Kebutuhan daging ayam menjadi prioritas untuk hidangan keluarga,” kata Siti, salah satu pembeli di Pasar Auduri.
Kenaikan harga ini diprediksi akan bertahan beberapa minggu ke depan, terutama jika pasokan ayam tidak segera normal. Pemerintah diharapkan segera turun tangan untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan pasokan ayam kembali lancar.
Penulis: Sandi Lias Tanjung dan Fittri
Mahasiswa Magang Prodi Jurnalistik Islam, Fakultas Dakwah, UIN STS Jambi