Menunggu Nanas Berbuah di Betung

*Jon Afrizal

Lahan yang berada tepat di seberang kanal kecil (sekunder) itu telah selesai dipanen beberapa waktu lalu. Lahan seluas 0,25 hektare itu adalah areal pertanian yang diusahakan oleh Karang Taruna “Bentari” Desa Betung, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.

Mereka bertanam buah ketimun. Kelompok “Bentari” telah 15 kali panen sepanjang tahun 2020 ini. Dalam setiap panen, mereka berhasil mendapatkan hasil sebanyak 200 kilogram buah ketimun segar.

Buah ketimun dijual seharga Rp1.800 per kilogram. Mereka menjualnya ke penampung di desa.

“Satu kali masa tanam ketimun hanya 36 hari,” kata M Halim, Anggota Karang Taruna “Bentari” awal pekan ini.

Halim adalah satu dari 30 orang anggota Karang Taruna “Bentari”. Tapi, mengingat kondisi kemarau, dan areal pasang surut itu, mereka berpikir untuk menanam komoditas pertanian yang lain.

“Kami harus mencari peluang ekonomi lain. Sebab tidak mungkin hanya bergantung kepada komoditas pertanian yang ada saat ini,” katanya.

Halim dan 30 anggota kelompok yang lain, saat ini, mulai tertarik untuk bertanam nanas. Mereka melihat nanas tumbuh subur di areal gambut, di desa yang lainnya.

“Kami melihat langsung proses berkebun nanas di Tangkit, beberapa waktu lalu,” katanya.

Ia dan anggota karang taruna yang lain, pernah mencoba untuk bertanam nanas. Dan, atas percobaan itu, niat mereka untuk berkebun nanas semakin kuat.

Fasilitator Desa Betung dari Kemitraan Partnership, Yusron mengatakan pihaknya mendorong agar masyarakat desa, terutama kelompok Karang Taruna “Bentari” dapat meningkatkan penghasilan mereka.

“Satu cara untuk meningkatkan penghasilan itu adalah mencari peluang ekonomi lain,” katanya.

Pihaknya, yang merupakan jejaring Badan Restorasi Gambut (BRG) di daerah, telah berhasil mendorong agar Pemerintah Provinsi Jambi menggelontorkan bantuan bagi kelompok karang taruna ini. Bantuan sebesar Rp40 juta itu akan diterima Karang Taruna “Bentari” pada tahun 2020 ini.

“Peruntukanya adalah untuk bertanam nanas,” kata Yusron.

Sebelumnya, desa juga telah mengalokasikan areal untuk bertanam nanas seluas 1 hektare. Sebagai lahan yang dapat membuat mimpi mereka menjadi nyata.

“Masyarakat butuh penghasilan yang terus membaik dari hari ke hari,” kata Kepala Desa Betung, M Rapa’i.

Tentunya, katanya, areal itu adalah percontohan. Namun jika telah menampakkan hasilnya, bisa saja akan diperluas hingga 5 hektare.

Desa Betung memiliki luas total 43.000 hektare. dimana 80 persen adalah kawasan gambut dan 20 persen tanah mineral.

Luas areal perkebunan adalah 1.000 hektre, areal pertanian seluas 500 hektare.

Penduduk desa ini sebanyak 1.630 jiwa atau 4 jiwa per kilometer per segi. Dengan jumlah 486 Kepala Keluarga (KK) masing-masing keluarga memiliki lahan maksimal 2 hektare.

Penghasilan rata-rata adalah Rp3 juta per bulan per KK. Dan, tidak ada alasan bagi warga desa ini untuk tidak meningkatkan penghasilannya, dengan mencoba hal yang baru. (*)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts