Kantongi Jutaan Rupiah dari Sayuran Hidroponik saat Pandemi

KILAS JAMBI – Pengelola usaha tanaman hidroponik mendulang rupiah di masa pandemi, jaminan produk yang higienis membuat banyak masyarakat memilih tanaman pangan tanpa bahan kimia itu. Apalagi membeli dan memetik langsung tanaman hidroponik di lokasi bisa sekaligus menikmati agro wisata bersama keluarga di akhir pekan.

Seperti di depot usaha tanaman hidroponik yang terletak di Kelurahan Kenali Asam Atas, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, yang dikelola Rosita Bersama rekan-rekannya tersebut. Tempat ini menjadi pilihan sejumlah konsumen untuk memenuhi nutrisi keluarganya.

“Tempatnya bersih serta aman,” kata Dida Sri Adhiati, salah satu konsumen, Sabtu (12/09).

Menariknya, di tempat ini konsumen dibebaskan untuk memanen sendiri tanaman hidroponik sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari sawi keriting, pakcoy, bayam, kangkong, sawi manis, selada hijau dan selada merah.

Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, harga semua produk hanya di kisaran Rp3.000 hingga Rp4.000 per gramnya.

Dida sengaja lebih memilih tanaman hidroponik untuk asupan keluarganya, selain lokasinya yang di dekat rumah, sayuran yang dibeli tidak menggunakan pestisida. Jadi ia tak perlu mencuci lebih ekstra.

“Karena kami konsumsi sayurnya itu mentah, dijus bersama buah jadi langsung diminum. Lebih aman juga karena dekat banget dari rumah, di sini nggak begitu rame ya, tempatnya luas terus dijadwalkan juga, ada jadwalnya jadi lebih enak aja,” kata Dida.

Rosita, pengelola tanaman hidroponik mengatakan jika di masa pandemi ini permintaan memang cukup tinggi, dalam sehari ia bisa menjual hingga lima kilogram sayur hidroponik dengan omset perminggu rata-rata mencapai lima juta rupiah.

“Sistem penjualan kita mereka datang dan memilih sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka dan mereka sendiri setelah merasakan memasak mereka kembali lagi. Wah bagus ini, enak, lembut, bersih,” kata Rosita.

Harga jual sayur hidroponik pun bervariasi, sawi keriting Rp4.000 per gram, pakcoy Rp3.500 per gram, kangkung Rp3.000 per gram, serta selada merah dan hijau Rp4.000 per gram.

Rosita sangat menjamin kehigienisan produknya, karena selain tidak menggunakan pestisida, sayuran hidroponik ditempatkan di dalam kubah sehingga tidak dihinggapi hama hewan serangga serta diberi nutrsi berupa vitamin.

“Ke depan kami juga akan mengembangkan varietas lain,” kata Rosita. (kilasjambi.com)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts