KILAS JAMBI – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Juni 2020 Provinsi Jambi mengalami inflasi bulanan sebesar 0,33% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan inflasi Jambi adalah sebesar 0,47% (yoy) dan secara tahun berjalan inflasi Jambi sebesar 0,90% (ytd). Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada komoditas pada kelompok makanan, minuman, tembakau, yaitu daging ayam ras (andil 0,34%), ikan dencis (andil 0,05%), udang basah (andil 0,04%), ikan lele dan tempe (andil 0,03%), daging sapi, kangkung, dan bayam (andil 0,02%).
Secara umum, kebijakan Pemerintah terkait pelonggaran pembatasan aktivitas sosial mendorong pembukaan kembali rumah makan, restoran maupun warung. Hal ini berdampak terhadap meningkatnya permintaan daging ayam ras di tengah keterbatasan pasokan sehingga menyebabkan kenaikan harga daging ayam ras. Peningkatan harga beberapa komoditas sayur-sayuran disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah sentra sehingga berdampak terhadap kerusakan komoditas sayur-sayuran. Sementara itu, penerapan lockdown oleh pemerintah India masih menjadi penghambat kelancaran impor daging kerbau yang merupakan alternatif lain dari daging sapi bagi masyarakat. Hal ini berdampak terhadap kenaikan harga daging sapi pada bulan Juni 2020.
Terdapat beberapa komoditas yang mengalami deflasi, yakni angkutan udara, cabai merah, bawang putih, dan ikan nila (andil deflasi 0,06%), minyak goreng (andil deflasi 0,02%), tahu mentah, susu kental manis, dan telur ayam ras (andil deflasi 0,01%). Penurunan harga angkutan udara disebabkan karena masih lemahnya permintaan masyarakat terhadap jasa angkutan udara. Sedangkan penurunan harga pada komoditas bahan pangan sebagai dampak dari terjaganya pasokan untuk memenuhi permintaan.
Adapun rincian perkembangan inflasi pantauan di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan : 0,35% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,88% (ytd)
Tahunan : 0,55% (yoy)
Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga yang terjadi pada komoditas daging ayam ras (andil 0,41%), ikan dencis (andil 0,05%), ikan lele dan udang basah (andil 0,04%), tempe dan daging sapi (andil 0,03%), kangkung, bayam, dan cumi-cumi (andil 0,02%). Sementara komoditas penyumbang deflasi antara lain cabai merah, angkutan udara, bawang putih, dan ikan nila (andil 0,07%), minyak goreng dan tahu mentah (andil 0,02%), susu kental manis dan telur ayam ras (andil 0,01%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan : 0,24% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,98% (ytd)
Tahunan : -0,22% (yoy)
Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga yang terjadi pada komoditas daging ayam ras (andil 0,33%), cabai merah (andil 0,13%), telur ayam ras, rokok putih, dan sepeda motor (andil 0,03%), cabai rawit, semangka, dan petai (andil 0,02%). Sementara komoditas penyumbang deflasi antara lain bawang merah (andil 0,30%), bawang putih (andil 0,04%), minyak goreng, seng, gula pasir, daging sapi, angkutan antar kota (andil 0,02%), emas perhiasan, air kemasan, dan kentang (andil 0,01%).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, pada Juli 2020 Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami inflasi pada kisaran 0,10% – 0,50% (mtm) atau 0,00% – 0,38% (yoy). Inflasi utamanya akan didorong oleh kenaikan harga komoditas tarif angkuran udara seiring dengan meningkatnya permintaan jasa angkutan udara domestik. Selain itu, beberapa komoditas bahan makanan seperti aneka cabai, daging sapi, dan sayur-sayuran diperkirakan meningkat yang disebabkan keterbatasan pasokan untuk memenuhi kebutuhan.
Bayu Martanto
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi