KILAS JAMBI – Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, dijadwalkan akan menghadiri Festival Media 2019 AJI di Kota Jambi 16-17 November mendatang. Selain mengikuti rangkaian acara pembukaan, Hilmar Farid akan menjadi pembicara kunci dalam salah satu talkshow. Hilmar akan berbicara tentang eksistensi cagar budaya di era digitalisasi yang berkaitan dengan tema Festival Media AJI “Literasi di Era Disrupsi”.
Dia pun menyambut gembira tema yang diusung AJI. Menurutnya, lapis-lapis peradaban yang datang ke Indonesia secara bergantian, mulai dari pengaruh India, Cina, kemudian Eropa sangat penting untuk dipelihara. Gelombang akulturasi itu telah memperlihat kemampuan bangsa Indonesia untuk menerima dan mengolah kebuadayaan yang datang dari luar tersebut, dengan menampilkan lagi dengan cara yang berbeda khas Indonesia.
“Tentunya di samping punya nilai sejarah yang tinggi, dia juga memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang mampu menerima mengadaptasi dan mengolah kembali lapis-lapis peradaban yang datang kemudian menghasilkan karya-karya yang luar biasa dalam corak Indonesia yang khas,” kata Hilmar, di ruang kerjanya Jumat (1/11) lalu.
AJI mengangkat tema kebudayaan dalam Festival Media kali ini dan memberi konteks peradaban digitalisasi. Menurut Pai, sapaan akrab Hilmar Farid, AJI menyodorkan value baru dengan mengajak kita menyelami sumber-sumber literasi yang luhur melalui cagar budaya, serta mengangkat tema pelestariannya.
“Saya senang sekali karena Festival Media kali ini mengangkat kebudayaan, khususnya cagar budaya sebagai tema untuk pertama kalinya tentu kita sangat mendukung. Harapannya ada kerja sama yang lebih erat pelestarian cagar budaya dengan teman-teman media,” katanya.
Undangan untuk Hilmar Farid ke acara Festival Media AJI ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Abdul Manan, didampingi Sekretaris Jenderal, Revolusi Riza, dan Ketua Pelaksana Nasional Festival Media AJI Joni Aswira, saat berkunjung ke kantor Dirjen Kebudayaan pada Jumat kemarin. Sejarawan sekaligus Jurnalis AJI Wenri Wanhar juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Ketua AJI Abdul Manan mengatakan, Hilmar diminta berbicara tentang bagaimana menggali nilai-nilai heritage yang kira-kira cukup relevan dikembangkan di era sekarang ini.
“Yang kita harapkan bisa berkontribusi, bagaimana kita menjawab tantangan di era digital dengan banyaknya hoaks dan macam-mcam,” kata Manan.
Sementara Ketua Pelaksana Nasional Joni Aswira mengatakan, kurang dari dua minggu lagi acara, persiapannya semakin matang. Sejumlah kegiatan yang disosialisasikan melalui media sosial telah menuai respon yang cukup bagus dari masyakarat. Bahkan untuk beberapa kegiatan workshop, jumlah pendaftarnya telah melebihi kuota.
“Karena kegiatan ini mempertemukan jurnalis, media, dan masyarakat, kita berharap ini menjadi pesta kita bersama. Sejauh ini antusiasmenya bagus, tidak hanya jurnalis AJI di berbagai daerah, tapi mahasiswa pelajar dan masyarakat Kota Jambi juga sudah banyak yang mendaftar. Kita ingin seramai-ramainya karena eventnya banyak,” kata Joni. (*)