Oleh: Eka Cahya*
TEKNOLOGI bisa dikatakan salah satu instrumen ataupun alat yang dapat mempermudah seseorang untuk memperoleh sesuatu yang diperlukan dalam keberlangsungan dan kenyamanan hidup. Salah satu contoh bentuk teknologi yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan manusia yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
TIK yang dimaksudkan di sini contohnya adalah handphone (telepon genggam). Pada era digital ini, hampir 90 persen manusia sudah memiliki dan menggunakan alat untuk mendapatkan informasi dan komunikasi dari handphone tersebut. Perkembangan teknologi ini memang sangat berpengaruh positif bagi kehidupan manusia, yang mana seseorang akan lebih mudah mendapatkan suatu informasi, ilmu, dan pengetahuan melalui media handphone tersebut. Akan tetapi perkembangan teknologi ini juga berpotensi untuk berdampak negatif bagi kehidupan manusia terutama bagi kalangan anak-anak dan remaja.
Perkembangan TIK ini bisa berdampak negatif bagi anak-anak dan remaja, yang mana mereka salah dalam memanfaatkannya seperti dalam menggunakan handphone. Pada umumnya, Anak-anak dan remaja menggunakan handphone bukan lagi untuk mendapatkan informasi baik itu berupa ilmu dan pengetahuan. Akan tetapi mereka lebih memanfaatkan media berupa handphone tersebut untuk bermain game, bermain tiktok dan banyak lagi hal-hal negatif lainnya.
Dampak negatif ini harus perlu diawasi dan dikontrol oleh orang tua. Karena jika genersi sekarang banyak yang salah dalam memanfaatkan perkembangan teknologi, bagaimana dengan generasi yang akan datang? Orang tua akan merasakan kelelahan dalam mendidik anak-anaknya di rumah, karena mereka terlalu asik memainkan handphone-nya. Jika dampak negatif ini terus terjadi, maka masa depan bangsa akan ikut terancam. Dampak negatif ini juga membuat anak-anak dan remaja lupa terutama bagi orang muslim akan kewajibannya seperti salat serta membaca dan mengkaji isi Alquran.
Hal ini sangat perlu bimbingan dari orang tua dengan membuat peraturan dan jadwal waktu untuk anak-anaknya bermain handphone di rumah. Selain dari membatasi anak-anak untuk bermain, orang tua juga perlu untuk membimbing anak dalam membaca Alquran. Alquran merupakan Kitab Suci bagi ummat Islam. Jika orang Islam sendiri tidak bisa membaca Kitab Suci-nya, maka ini adalah suatu hal yang sangat mengkhawatirkan.
Selain dari membimbing anak dalam membaca dan mengkaji Alquran, orang tua juga harus bijak dalam memilih tempat untuk anak menimba ilmu pengetahuan. Di zaman sekarang, banyak sekali pondok pesantren yang ada di setiap wilayah. Untuk merespon gencarnya era perkembangan TIK dengan segala macam tantangan dan efeknya ini, maka akan lebih baiknya jika orang tua menitipkan anaknya di pondok pesantren. Jika anak-anaknya sudah dititipkan di pondok pesantren, maka mereka tidak dibolehkan untuk membawa handphone ke pondok pesantren. Hal ini tentunya sangat banyak berdampak positif. Karena di usia anak-anak dan remaja, lingkungan termasuk faktor utama yang mempengaruhinya.
Di pondok pesantren mereka akan diajarkan dan diberi bekal tentang agama, selain mereka akan lancar dalam membaca Alquran, mereka juga akan paham terkait kandungan makna yang ada dalam Alquran. Bagaimana dengan perkembangan teknologi, apakah mereka akan ketertinggalan? Tentu tidak. Hampir seluruh pondok pesantren sudah menyediakan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini akan membuat anak-anak terus bisa memantau perkembangan teknologi.
Dinamika teknologi hendaknya tidak memberikan dampak negatif terhadap remaja, melainkan semakin memacu mereka di dalam mengkaji ilmu yang terkandung di dalam Alquran.
*Mahasiswa Prodi IAT UIN STS Jambi