Kota Jambi, kilasjambi.com – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menyalurkan bantuan 19 ribu paket Sembako untuk Provinsi Jambi termasuk Kota Jambi.
Di Kota Jambi, pemberian bantuan diprioritaskan di pemukiman kumuh, di antaranya di RT 36, Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin.
Pemberian bantuan dipimpin langsung Menko PMK, Muhadjir Effendy, pada Sabtu sore (27/11/2021).
Muhadjir mengatakan, dirinya turun langsung menyalurkan bantuan, sekaligus melakukan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian program-program pembangunan SDM yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga.
“Kita ingin melihat di lapangan sinkron nggak satu sama lain, nyambung nggak. Kalau yang belum nyambung, kita sambungkan,” kata Muhadjir.
Menurut Muhadjir, berkunjung langsung lebih efektif dalam menyelesaikan persoalan di lapangan. Seperti yang ia lakukan saat meninjau RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat), dari hasil pembicaraan dengan direktur, gubernur dan tenaga dinas beserta Kodam ada beberapa hal yang bisa ditindaklanjuti.
“Akan saya bicarakan dengan pak Panglima TNI dan tugas pak Menteri BUMN sekarang ke sana, ada fasilitas yang dimiliki oleh Kementerian BUMN yang mungkin masih bisa dimanfaatkan oleh rumah sakit untuk pengembangan pelayanan,” katanya.
Kemudian, Menko PMK menjelaskan, saat melihat wilayah kantong-kantong kemiskinan ekstrem di wilayah Kelurahan Legok. Ia juga ingin melihat langsung wilayah yang menjadi langganan banjir.
“Nanti kita koordinasi dengan Kementerian PUPR kemudian juga kita cek tadi warga miskin sudah dapat Bansos atau belum, jadi kita akan selesaikan juga. Kemudian ada juga yang warga Lansia dan rumahnya tidak layak akan tetapi lahan bukan miliknya sendiri, serta akan dilaksanakan oleh yang bertanggung jawab,” tegas Muhadjir.
Sementara itu Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan, dalam kunjungan bersama Menko PMK, diskusi utama yang dilakukan adalah upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.
“Jadi untuk angka kemiskinan di wilayah Kota Jambi itu di jumlah 8,27 persen, sekitar 50 ribu jiwa. Dan separuh di antaranya sekitar 24 ribu itu kategori warga miskin ekstrem,” katanya.
Maulana menyebut, saat ini baru 19 ribu paket bantuan yang bisa disalurkan, sisanya sekitar 6 ribu paket lagi yang belum disalurkan.
“Saya juga sudah menanyakan tentang warga sama Ketua RT setempat tentang warganya yang belum mendapatkan bantuan Sembako, serta kita menanyakan mengenai warga yang mengeluh dengan status tanah, karena warga itu ada status sewa dan lain-lain,” kata Maulana.
Pihak Pemkot Jambi, kata Maulana, juga sudah berkoordinasi dengan RT setempat untuk memperbaiki data pendukung, supaya bisa dilakukan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sehingga bisa diusulkan ke pusat.
“Kita akan proses administrasi kependudukan, termasuk tadi ada rumah yang kurang layak kita masih ada program bedah rumah,” katanya.
Menurut Maulana, masyarakat miskin ekstrim adalah dikategorikan kepala keluarganya buruh, anak banyak, dan tinggal di lingkungan yang kumuh.
“Jadi faktor penyebabnya kompleks, jadi kita menyelesaikan satu persatu, serta untuk daerah kemiskinan ekstrem itu berada di pinggiran, gersang dan kawasan kumuh serta padat penduduk,” kata Maulana.
Ketua RT 36 Kelurahan Legok, Irfan mengatakan, untuk bantuan sementara ini ada 10 orang warganya yang mendapatkan bantuan Sembako.
Menurut Irfan, warganya yang mendapatkan bantuan Sembako termasuk masyarakat sangat membutuhkan. “Karena warga di sini itu beraktivitas menarik gerobak, mulung untuk kehidupan sehari-hari serta jumlah anaknya banyak,” kata Irfan.
Reporter: Hidayat