Jambi, kilasjambi.com – Bertajuk “Menjadi Generasi Milenial yang Bijak di Era Digital”, rangkaian webinar Literasi Digital di Kota Jambi untuk kesekian kalinya kembali dilaksanakan. Pada Selasa, 28 September 2021, pukul 09.00 WIB.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 106 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si – Dosen dan Penulis, Dr. Agustina M. Purnomo, SP. M.Si – Dosen Universitas Djuand, Herri Novealdi., S.H., M.H – Dosen UIN & Trainer Cek Fakta/Hoaks Busting and Digital Hygiene, Mareza Sutan A J, S.E – Koordinator Bidang Pendidikan AJI Jambi, Jurnalis &content creator Tribun Jambi. Serta pegiat media sosial yang juga Founder @halomentors , Trainer Market Place, @qonitah_azzahra bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, yakni Dian Ikha Pramayanti mengatakan, “Menjaga bersama dunia digital kita dengan tetap selalu berfikir kritis, cerdas dan bijak beraktivitas di ruang digital”.
“Fokus pada produktivitas di dunia digital akan memberikan peluang-peluang yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Giliran pembicara kedua, Dr. Agustina M Purnomo mengatakan, “Teknologi digital menyediakan banyak peluang yang dulu tidak ada sekarang ada. Di antaranya peluang usaha, ilmu pengetahuan, popularitas, cuan dan jejaring”.
Tampil sebagai pembicara ketiga Herri Novealdi yang menjelaskan, “Kebebasan berekspresi dan berpendapat harus mengetahui bahwa batasan, dari kebebasan tersebut adalah ada hak orang lain yang membatasi dan juga terdapat undang-undang yang telah mengatur”.
Pembicara keempat Mareza Sutan menegaskan, “Mari bijak memanfaatkan media sosial di era digital dengan cara menentukan tujuan penggunaan, memilih platform media sosial yang tepat, fokus membagikan hal-hal positif, menjaga etika dan memastikan keamanan akun”.
@qonitah_azzahra Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan, “Sekarang perkembangan dunia digital sangat pesat sekali. Bahkan setiap hari ada saja perubahan-perubahan mengarah ke lebih baik mengenai media digital, perkembangan ini dapat kita manfaatkan baik untuk menambah pengetahuan maupun untuk menambah incame”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Zaky salah satu peserta yang menanyakan, “Bagaimana sikap kami sebagai anak muda untuk melestarikan budaya di era digital?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Dian Ikha Pramayanti. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Herni Nurjakiah yang menanyakan, “Bagaimana caranya mengamankan sosial media yang sudah pernah terlanjur terkena hack?” dan dijawab oleh pembicara kedua Dr. Agustina M Purnomo.
Pertanyaan ketiga oleh Lina P, “Bagaimana cara mengatasi keterbatasan di daerah seperti sinyal dan pengetahuan yang minim dalam membangun literasi digital?” dan dijawab oleh pembicara Herri Novealdi, dan pertanyaan keempat oleh Imam Kurniawan, “Bagaimana seharusnya siswa beretika dalam pembelajaran daring?” dan dijawab oleh pembicara keempat Mareza Sutan.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-28, dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)