KILAS JAMBI – Kemunculan Harimau yang berkeliaran dan masuk ke perkampungan di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjab Timur, menimbulkan keresahan di kalangan warga.
Hewan buas yang berkeliaran tersebut membuat warga takut untuk beraktivitas di luar rumah, apalagi sejak kemunculannya, ada hewan ternak telah dimangsa. Ditambah kondisi Harimau yang sakit dan kelaparan, sangat memungkinkan Harimau begitu sensitif, terutama kepada manusia.
Untuk menghindari timbulnya korban jiwa warga dimangsa Harimau, warga setempat telah membuat laporan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.
“Mereka (BKSDA) akan melakukan penangkapan,” kata Sabri, Kepala Desa Air Hitam Laut, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (5/7).
“BKSDA pun telah memasang kamera trap, di beberapa titik, yang diduga merupakan perlintasan harimau,” kata Sabri lagi.
Bahkan tim dari Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) telah datang memeriksa, kemungkinan Harimau itu berasal dari Kawasan Taman Nasional Berbak.
Sejak kemunculan Harimau, kata Sabri, kondisi di desanya mencekam, sebagian besar warga ketakutan dan tidak berani keluar rumah. Terutama warga di Dusun 4, RT 15, Desa Air Hitam Laut.
Ia sangat mengkhawatirkan terjadinya konflik antara warga dengan Harimau. “Bisa jadi Harimau menyerang warga, atau warga yang memburu Harimau karena takut,” katanya.
Sabri mengatakan, berdasarkan keterangan yang ia dapat dari BKSDA, Harimau tersebut memiliki gangguan kesehatan dan kelaparan.
Rahmad Saleh, Kepala BKSDA Provinsi Jambi mengatakan bahwa kemunculan Harimau di daerah Air Hitam Laut telah berlangsung hampir dua minggu.
Mereka langsung melakukan langkah antisipasi dengan memasang kamera trap, Tim BKSDA hari ini juga turun untuk memeriksa dan mempelajari kemunculan Harimau tersebut.
“Kalau memungkinkan, akan ditangkap hari ini,” kata Rahmad, saat dihubungi melalui telepon, Senin pagi (6/7).
Menurut Rahmad, daerah tempat munculnya Harimau memang kawasan bermain. Artinya termasuk daerah populasi Harimau.
“Tempat mereka berkumpul, apalagi daerah munculnya harimau memang dekat dengan TNBS,” kata Rahmad.
Dia pun menyarankan warga sekitar untuk berhati-hati dan berkumpul dalam satu titik. Apabila ingin keluar atau bekerja di kebun sebaiknya tidak sendirian, melainkan berombongan.
“Meskipun yang masuk perkampungan ini dalam kondisi terluka. Pasalnya tidak agresif dan jalannya lamban. Dan tidak dalam keadaan sedang mencari mangsa,” kata Rahmad. (*)