PRM Resmi Diluncurkan, Aplikasi Database Berbasis Website untuk Perencanaan Pembangunan

KILAS JAMBI – Perencanaan yang tepat sasaran dan berasal dari kebutuhan masyarakat di tingkat tapak mutlak menjadi keharusan dalam efisiensi dan efektivitas pembangunan. Adalah aplikasi Potensi Ruang Mikro (PRM), platform yang menjadi wadah dan sistem untuk menampilkan database, yang kini mengambil peran untuk dasar perencanaan pembangunan ini.

Di Kabupaten Bungo, aplikasi ini secara resmi diluncurkan pada Perayaan Ulang Tahun Kabupaten Bungo ke-55 yang berlangsung hari ini Senin (19/10). Aplikasi yang berisi data spasial keruangan, data sosial dan ekonomi ini merupakan langkah maju dalam mendorong perencanaan pembangunan yang memberikan kesejahteraan untuk masyarakatnya.

“Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, terhadap indikator makro pembangunan yang mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja pembangunan di tiga bidang yakni bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan bidang ekonomi. Adapun capaian IPM Kabupaten Bungo berada pada angka 69,86 atau berada pada urutan ke-4 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi,” kata Plt Bupati Bungo Ahmad Bestari, dalam sidang paripurna terbatas di DPRD Kabupaten Bungo.

Bestari menyebutkan, untuk mendukung pencapaian IPM maka langkah yang penting dilakukan adalah memperkuat berkomitmen terhadap program pemberdayaan masyarakat. Selain itu, pemerintah kabupaten juga menaruh perhatian terhadap upaya pelestarian lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di tingkat dusun.

“Upaya dan kerja keras tersebut mendapat perhatian dari dunia internasional sehingga 5 dusun di Kecamatan Bathin III Ulu mendapat insentif sebesar 1 miliar rupiah melalui skema community carbon,” kata Bestari.

Dikatakannya, pencapaian tersebut merupakan bagian dari kerjasama dengan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI guna membangun sistem database yang dikenal dengan sebutan aplikasi Potensi Ruang Mikro (PRM) atau Dusun Online. Sistem tersebut, merupakan bagian dari inovasi daerah yang digunakan untuk mendukung penyusunan perencanaan pembangunan di tingkat dusun.

“Kita meluncurkan aplikasi Potensi Ruang Mikro (PRM) atau Dusun Online, yang saat ini baru sudah dalam bentuk pilot project di 9 dusun dalam Kecamatan Bathin III Ulu. Insya Allah di masa yang akan datang, dengan dukungan dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia, aplikasi ini akan digunakan untuk mendukung perencanaan pembangunan di dusun lainnya dalam Kabupaten Bungo,” sebut Bestari.

Meskipun peringatan berlangsung dengan suasana kesederhanaan, namun aplikasi yang menampilkan data yang terupdate untuk perencanaan pembangunan tidak mengalami penurunan makna. Perjalanan menuju peningkatan kesejahteraan serta distribusi pembangunan yang merata merupakan lintasan panjang yang harus dilalui. Juga mencerminkan dinamika dalam proses pembangunan.

“Di sinilah perlu ada kesadaran dan kesamaan persepsi, bahwa pembangunan adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu, tidak serta-merta semudah membalik telapak tangan. Di depan kita terhampar peluang dan juga tantangan yang mungkin akan beragam, namun kita tetap yakin akan dapat menjalankannya dengan baik,” kata Bestari.

Koordinator Proyek KKI Warsi, Riche Rahma Dewita yang hadir dalam acara ini, menyambut hangat peluncuran aplikasi PRM. “Ini merupakan langkah maju terkait membangun inisiatif PRM. Kalau dulu skala desa dan kecamatan, kalau sekarang malah sudah direplikasi oleh Kabupaten untuk dilakukan di kecamatan lain di Kabupaten Bungo,” kata Riche.

Riche menjelaskan, bagi Warsi PRM merupakan bagian penting dalam transformasi sistem dan transformasi pengetahuan terkait aplikasi berbasis website ini. Sehingga dalam jangka panjang di level pemerintahan kabupaten ada leading sektor khusus yang menjalankan PRM ini sehingga sistem ini tidak sia-sia dan terus berlanajut untuk perencanaan pembangunan di Dusun Dusun di kabupaten Bungo.

“Harapannya tentu sistem ini dapat terus dikembangkan oleh pemerintah kabupaten dan memberikan manfaat untuk pembangunan di desa sehingga pembangunan yang ada di desa itu dapat menjadi tepat sasaran, efektif dan efisien. Serta dapat menempatkan masyarakat desanya menjadi penerima manfaat dari proses pembangunan yang dilakukan oleh daerah,” pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Pelayanan Sosial Dasar Kemendesa PDT, Bito Wikantosa yang juga hadir dalam webinar PRM beberapa waktu lalu menyebutkan berdasarkan hasil evaluasi 5 tahun UU desa, yang perlu ditingkatkan adalah susunan RPJMDes. Praktek di desa kebanyakan hanya pertahun dan hanya informasi anggaran. Maka dari itu arah kebijakan Kemendes memilih untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Aplikasi digital, sebagaimana yang dilakukan KKI Warsi dan Pemda Bungo yang merancang PRM, akan menjadi salah satu fokus utama Kemendes untuk ke depan untuk mendukung perencanaan pembangunan desa.

“Apalagi untuk data spasial yang memang sangat dibutuhkan karena hanya sekian persen desa yang sudah jelas batas desanya. Maka dari itu aplikasi PRM ini merupakan salah satu langkah maju dari apa yang akan kita lakukan ke depannya” ujar Bito. (*)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts