Oleh: Bahren Nurdin*
DALAM era digital yang semakin canggih saat ini, kemampuan berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu kunci sukses dalam berbagai bidang kehidupan tidak terkecuali dunia bisnis. Sebagai seorang motivator dan mind provocator, saya telah memberikan ribuan seminar di berbagai lembaga dan kota di Indonesia. Saya selalu menekankan betapa pentingnya kemampuan komunikasi.
Kemampuan komunikasi menjadi salah satu komponen utama kesuksesan seseorang dalam berbagai bidang. Hari ini, Selasa, 21 Mei 2024, saya akan menyampaikan seminar motivasi kepada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Prodi Hukum Bisnis, di Kota Pelajar Yogyakarata.
Ini adalah sebuah seminar luar biasa yang menunjukkan betapa besarnya perhatian UII mempersiapkan para mahasiswa mereka di masa akan datang khususnya Program studi Hukum Bisnis yang dikomandoi oleh Mukmin Zakie SH., M.Hum. Ph.D. Beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan ini diantaranya mengubah mindset, meningkatkan mengasah kemampuan komunikasi dan mendorong inovasi dan kreativitas mahasiswa.
Paling tidak ada tiga core bisnis Prodi Hukum Bisnis yaitu 1. Hukum dan Teknologi. Mereka disiapkan untuk memiliki literasi bahkan menyediakan platform komunikasi yang efektif untuk berbagi informasi dan perkembangan terbaru di bidang hukum dan teknologi, seperti forum diskusi online, newsletter, media sosial, dan penguatan segala sesuatu yang berkaitan dengan UU ITE. 2. Hak atas kekayaan Intelektual (HAKI). Mereka cakap dalam melakukan konsultasi publik atau forum diskusi dengan pelaku industri dan praktisi HAKI untuk membahas perkembangan dan tantangan dalam perlindungan kekayaan intelektual. 3. Bisnis Syariah. Mereka mahir dalam membangun jalur komunikasi yang baik dengan lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah atau Dewan Syariah Nasional (DSN), untuk memudahkan pertukaran informasi dan pembaruan regulasi terkait bisnis syariah.
Secara mendasar, beberapa point penting yang akan menjadi kedahsyatan seminar ini. Pertama, Mindset dan Sudut Pandang. Komunikasi yang baik selalu dimulai dari alam pikiran yang sehat dan positif. Mindset dan sudut pandang yang baik akan menghasilkan komunikasi yang baik pula.
Apa pun bidang yang kita tekuni, lebih-lebih dunia bisnis, kita harus mampu melihat segala sesuatu dari berbagai perspektif (multiperspektif). Kemampuan ini tidak hanya membantu kita dalam berkomunikasi, tetapi juga dalam membaca peluang bisnis dan membuat keputusan yang lebih baik.
Dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang, kita mendapat gambaran lebih utuh tentang sebuah situasi. Ini memungkinkan kita membuat keputusan bisnis yang lebih matang dan terhindar dari bias sempit.
Dengan menyajikan sudut pandang berbeda pula kita bisa menjangkau audiens yang beragam. Melihat situasi dari kacamata orang lain membuat argumen kita lebih relevan dan persuasif. Multiperspektif dalam tim akan meningkatkan rasa saling menghargai dan pemahaman. Ini mendorong kolaborasi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan bersama.
Kedua, the Power of words. Kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memengaruhi dan mengubah orang lain. Dalam komunikasi bisnis, pemilihan kata yang tepat dapat membuat pesan kita diterima dengan baik dan menghasilkan dampak positif. Sebaliknya, kata-kata yang salah atau kurang tepat dapat merusak hubungan bisnis dan menghambat kerjasama. Oleh karena itu, penting untuk selalu berpikir sebelum berbicara dan memilih kata-kata dengan bijak termasuk dalam bermedia sosial.
Di era digital, kata-kata menjadi kunci dalam membangun brand yang kuat dan kampanye pemasaran yang efektif. Konten website, media sosial, iklan online, semuanya bergantung pada penggunaan kata-kata yang tepat untuk menarik perhatian, membangun hubungan dengan pelanggan, dan membedakan diri dari pesaing.
Pelanggan semakin banyak berinteraksi dengan bisnis melalui saluran digital seperti email, obrolan langsung, media sosial, dll. Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi ini akan mempengaruhi pengalaman dan persepsi pelanggan terhadap bisnis Anda. Pemilihan kata yang baik dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Sering kali, kegagalan dalam komunikasi disebabkan oleh berbagai blok yang kita bangun sendiri, seperti kurangnya keterampilan komunikasi, kurang menghargai orang lain, dan emosi yang tidak terkendali. Untuk menghancurkan blok-blok ini, kita perlu berlatih dan mengembangkan keterampilan komunikasi kita, belajar untuk lebih menghargai orang lain, serta mengelola emosi dengan baik.
Ketiga, menghancurkan block. Untuk membantu mengatasi hambatan komunikasi (communication block), saya ajukan sebuah framework Aristoteles tentang retorika. Aristoteles, seorang filosof Yunani kuno, salah satu tokoh pengembang teori tentang retorika cara berbicara (berkomunikasi) yang menarik dan memengaruhi.
Paling tidak ada tiga elemen utama: Etos: Kredibilitas dan karakter pembicara. Dalam konteks bisnis, penting bagi kita untuk membangun reputasi yang baik dan menunjukkan integritas serta kejujuran. Logos: Logika dan alasan yang jelas. Pesan yang kita sampaikan harus didukung oleh data dan fakta yang akurat serta disajikan dengan cara yang logis. Patos: Emosi dan perasaan audiens. Kita harus mampu menghubungkan pesan kita dengan perasaan audiens (termasuk mitra bisnis) agar mereka lebih terlibat dan termotivasi.
Menggabungkan logos (logika dan fakta) dengan patos (sentuhan emosional) akan membuat pesan bisnis lebih meyakinkan dan berpengaruh. Audiens akan lebih terbuka untuk menerima ide, produk, atau layanan yang disampaikan dengan cara yang logis sekaligus menyentuh sisi emosional mereka. Dengan mengimplementasikan framework ini pula, kita dapat meningkatkan efektivitas komunikasi kita dan menghancurkan blok-blok yang menghambat.
Akhirnya, di era digital ini, kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi semakin penting dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dunia bisnis. Dengan memahami kekuatan kata-kata, memiliki mindset yang positif, menghancurkan blok-blok komunikasi, dan menggunakan framework retorikanya Aristoteles, kita dapat mencapai komunikasi yang efektif dan sukses dalam bisnis. Mari kita terus berlatih dan mengembangkan keterampilan komunikasi kita untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
*Mind-Provocator, Motivator. Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik