Membuat Visualisasi Jumlah Sekolah di Muaro Jambi yang Belum Memiliki Perpustakaan Gunakan Datawrapper

Oleh : Afriansyah

Sekolah merupakan sarana utama untuk membangun pendidikan, berikut fasilitasnya yang tidak bisa dipisahkan. Perpustakaan adalah satu dari banyaknya fasilitas wajib untuk memaksimalkan kualitas pendidikan. Namun, di masa yang sangat maju seperti sekarang, masih ada sekolah yang tidak memiliki fasilitas tersebut. Seperti yang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi, kabupaten yang letaknya tidak jauh dari ibu kota Provinsi Jambi.

Media daring kilasjambi.com melakukan liputan tentang timpangnya fasilitas perpustakaan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Melalui sumber data terbuka https://dapo.kemdikbud.go.id ada 30 sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan. Melalui situs tersebut, kilasjambi.com bisa mengetahui dengan jelas sekolah mana saja yang belum memiliki fasilitas tersebut.

Untuk membuat visualisasinya, diperlukan langkah awal untuk mengambil dan mengolah data sebelum menjadi grafik. Langkah Pertama yang harus dilakukan adalah masuk ke laman dapo.kemdikbud.go.id. Berikut tampilannya:

Berikutnya untuk mencari data sekolah yang ingin kita kelompokkan maka kita masuk ke menu data pokok dan pilih data sekolah.

Setelah masuk ke menu data sekolah maka kita akan disajikan data mengenai jumlah sekolah dari seluruh provinsi di Indonesia. Langkah selanjutnya untuk melihat data dari Kabupaten Muaro Jambi maka kita pilih Provinsi Jambi.

Setelah memilih Provinsi Jambi maka pada tampilan menu berikutnya akan diperlihatkan tampilan data sekolah yang ada di Provinsi Jambi. Selanjutnya pilih Kabupaten Muaro Jambi.

Kemudian dalam menu berikutnya akan tampil data sekolah dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. langkah berikutnya untuk memetakan sekolah dasar yang yang belum memiliki fasilitas perpustakaan, kita langsung pilih nama kecamatan, misalkan kita pilih Kecamatan Jambi Luar Kota.

Selanjutnya akan tersaji data seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Jambi Luar Kota. Data yang ada meliputi nama sekolah, status sekolah, jumlah guru, jumlah pegawai, jumlah ruang kelas, jumlah laboratorium dan jumlah perpustakaan sekolah.

Untuk memudahkan mengelompokkan sekolah yang belum memiliki perpustakaan maka redaksi kilasjambi.com mengunduh data tersebut dengan memilih logo print, selanjut data tersebut bisa dibuka dalam format spreadsheet atau excel.

Setelah data tersebut dipindahkan dalam bentuk spreadsheet maka selanjutnya kita akan mulai menyeleksi sekolah mana saja yang belum memiliki fasilitas perpustakaan.

Langkah awal dalam mengelompokkan data sekolah yang belum memiliki fasilitas perpustakaan adalah mengingat terlebih dahulu kolom mana saja yang diperlukan, dalam hal ini kita membutuhkan data nama sekolah, data jumlah ruang perpustakaan dan data status sekolah. Selanjutnya kita pilih menu data dan kita pilih tabel pivot. Kemudian di sebelah kanan pada bagian kolom kita pilih kolom B (nama sekolah), kolom E (status sekolah), dan kolom N (jumlah ruang perpustakaan).

Setelah mendapatkan data nama sekolah, status sekolah dan jumlah ruang perpustakaan. Selanjutnya mengkategorikan sekolah mana saja yang belum memiliki fasilitas perpustakaan. Langkah yang dilakukan dengan menekan kolom C2, kemudian pilih menu data kemudian pilih tampilan filter. Selanjutnya tekan l logo filter yang tersedia di kolom C2. Lalu akan muncul pilihan berupa angka dan ceklis hanya pada angka 0.

Apabila langkah yang dilakukan sudah sesuai maka secara otomatis data akan menampilkan nama sekolah yang belum memiliki perpustakaan dan status dari sekolah tersebut.

Berikutnya kita ulang langkah-langkah untuk mengelompokkan sekolah dasar yang belum memiliki fasilitas perpustakaan pada setiap kecamatan yang ada dalam Kabupaten Muaro Jambi. selain melakukan pengelompokkan data untuk jumlah sekolah yang belum memiliki perpustakaan, kilasjambi.com juga mengelompokkan sekolah yang telah memiliki fasilitas perpustakaan. untuk langkah yang digunakan sama dengan cara yang digunakan untuk mengelompokkan data sekolah yang belum memiliki perpustakaan.

Setelah dilakukan proses pengelompokkan data dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, maka diperoleh fakta bahwa ada 227 sekolah yang memiliki fasilitas perpustakaan dan 30 sekolah dasar yang belum memiliki fasilitas perpustakaan.

Dari data yang telah dihimpun dari di situs Kemendikbud https://dapo.kemdikbud.go.id/sp/3/100701 dan dikelompokkan jumlah sekolah per kecamatan, maka untuk memudahkan membuat visualisasinya harus dibuat tabel menggunakan spreadsheet. Berikut tabel yang telah disalin ke dalam spreadsheet :

Kilas Jambi, memilih menggunakan Datawrapper untuk membuat grafik karena grafik yang dihasilkan cukup atraktif dan bisa diatur sesuai kebutuhan untuk membuat highlight. Langkah pertama, masuk ke situs https://www.datawrapper.de/ kemudian klik start creating.

Untuk dapat menggunakan fasilitas Datawrapper, kita harus mempunyai akun terlebih dahulu. Masukkan email yang akan digunakan, kemudian klik sign in. Bila sudah mempunyai akun, cukup masukkan alamat email dan password.

Setelah masuk ke halaman utama, langkah untuk memulai membuat grafik adalah klik create new chart.

Perhatikan data angka yang sudah dibuat sebelumnya di spreadsheet yang memuat daftar sekolah yang belum memiliki perpustakaan di Kabupaten Muaro Jambi. Copy tabel yang telah dibuat di spreadsheet, kemudian paste di dalam Datawrapper bagian upload data. Setelah itu klik proceed.

Data yang dimasukkan ke dalam menu upload data akan diproses menjadi tabel oleh Datawrapper. Periksa data yang digunakan dan pastikan angkanya tepat, setelah itu klik proceed.

Setelah langkah di atas, kita akan diberikan berbagai pilihan bentuk grafik yang dapat kita gunakan di bagian chart type. Untuk memilih bentuk, sesuaikan dengan kebutuhan, karena setiap bentuk dari grafik tersebut memiliki maksud dan tujuan. Dalam langkah ini, kita bisa memasukkan judul untuk grafik tersebut.

Untuk membuat highlight agar pembaca bisa membedakan wilayah yang paling banyak sekolahnya belum memiliki perpustakaan. Di bagian appearance, pilih customize color.

Untuk membuat identitas pada grafik tersebut, kita bisa mengisi data yang dibutuhkan di bagian annotate.  Dalam menu annotate, tersedia berbagai menu yang bisa kita isi untuk memperjelas grafik, seperti keterangan grafik yang dibutuhkan, nama pembuat grafik, sumber data yang digunakan, dan sebagainya.

Untuk membuat nama kita sebagai orang yang membuat grafik, masukkan nama di bagian byline. Di menu annotate, kita juga bisa memasukkan alamat situs sumber data terbuka yang kita gunakan di bagian link to data source. Jika pembaca klik di bagian tersebut, maka pembaca akan diarahkan langsung ke situs resmi yang kita gunakan datanya.

Setelah menyelesaikan pengisian data dalam grafik, kita bisa melanjutkan untuk publish menuju ke menu publish&embed.

Di dalam menu embed, ada berbagai cara untuk mem-publish, kita bisa mengunduh grafik berupa file png atau menggunakan link yang tersedia untuk langsung di-upload ke website. Untuk mengunggah langsung ke website, kita bisa menyalin link di bagian link to your visualisation. Dengan demikian grafik yang telah dibuat akan tampil di website yang kita inginkan.

Berikut ini adalah grafik yang dihasilkan :

Untuk memperlihatkan visualisasi yang lebih menarik, kilasjambi.com membuat perbandingan antara jumlah sekolah yang sudah memiliki perpustakaan dan yang belum di Kabupaten Muaro Jambi. Menggunakan cara pengambilan data yang sama dari laman Kemendikbud, kemudian membuat grafiknya menggunakan Datawrapper.

Setelah memilih desain yang sesuai untuk merepresentasikan jumlah sekolah yang memiliki dan tidak memiliki perpustakaan seperti di bawah ini, langkah selanjutnya adalah embed ke dalam website untuk publikasi. Dari grafik tersebut bisa dilihat bahwa bar yang berwarna biru tua adalah jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan dan warna biru muda adalah jumlah sekolah yang belum memiliki perpustakaan.

Beberapa langkah tersebut adalah cara membuat visualisasi gambaran keadaan atau jumlah tertentu di sebuah lokasi yang bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca.

*Karya jurnalistik ini didukung sepenuhnya oleh AJI Indonesia bekerjasama dengan USAID dan Internews.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts