Faisal Tamimi*
Di era modern, teknologi, terutama internet dan media sosial, telah menjadi bagian integral dari kehidupan remaja. Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses ke informasi, ada kekhawatiran bahwa teknologi juga berkontribusi pada peningkatan kenakalan remaja.
Teknologi telah menjadi bagian penting dari kehidupan remaja modern. Kemajuan ini telah memberi remaja akses yang lebih luas terhadap informasi dan komunikasi, tetapi teknologi juga dapat berdampak buruk pada kenakalan remaja yang mana teknologi ini sendiri bisa memberikan pengaruh yang sangat berbahaya terhadap anak-anak remaja.
Penggunaan media sosial dapat membuat remaja meniru perilaku yang tidak seimbang dan melanggar norma sosial. Mereka dapat terpengaruh oleh cuitan yang membuli seseorang untuk membela idolanya, tanpa menyadari masalah sebenarnya.
Internet menyediakan berbagai jenis konten, termasuk yang tidak pantas atau berbahaya bagi remaja. Situs web, video, dan media sosial sering menampilkan konten kekerasan, pornografi, dan penggunaan obat terlarang. Pameran terus-menerus jenis konten ini dapat mempengaruhi perilaku dan nilai-nilai remaja, mendorong mereka untuk meniru atau melanggar hukum.
Bagi remaja, kecanduan teknologi, terutama permainan online dan media sosial, dapat mengganggu tidur, belajar, dan interaksi sosial langsung. Kurangnya pengawasan dan disiplin diri saat menggunakan teknologi dapat menyebabkan kegagalan akademik dan isolasi sosial. Akibatnya, perilaku nakal dapat muncul sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah yang mereka hadapi.
Di era saat ini, teknologi memiliki potensi yang sangat besar untuk memengaruhi tingkat kenakalan remaja. Teknologi dapat menyebabkan perilaku negatif di kalangan remaja tanpa pengawasan dan bimbingan yang tepat. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang antara pemanfaatan teknologi dan pendidikan moral dan etika sangat penting untuk memastikan bahwa remaja dapat memanfaatkannya secara positif dan bertanggung jawab.
Jadi, teknologi memengaruhi kenakalan remaja modern dengan cara yang kompleks dan mungkin berbahaya. Menurut filsafat barat dan kontemporer, teknologi dapat memengaruhi cara manusia bertindak, berpikir, dan beragama. Meskipun otoritas Islam memberikan akses ke sumber informasi, teknologi membuat otoritas menjadi jelas.
Fenomena keagamaan yang muncul ke permukaan bervariasi tergantung pada seberapa banyak teknologi yang digunakan di lingkungan tersebut. Menurut Jean-Paul Sartre, eksistensialisme menekankan kebebasan dan kewajiban setiap orang. Dalam situasi seperti ini, teknologi memungkinkan remaja untuk mengeksplorasi identitas mereka melalui berbagai platform digital.
Tetapi kebebasan ini juga membawa tanggung jawab yang signifikan. Kebebasan dapat mengarah pada kenakalan, seperti perilaku anti-sosial atau cyberbullying, jika tidak dikelola dengan baik. Karena dunia maya yang penuh dengan informasi dan tekanan sosial, remaja mungkin merasa terisolasi dan takut eksistensial.
*Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN STS Jambi