KILAS JAMBI – Jalan raya merupakan fasilitas publik yang sangat berperan penting dan strategis dalam kehidupan, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain sebagai urat nadi perekonomian, konektivitas antar wilayah, mengurangi disparitas/kesenjangan antar wilayah, pemerataan pembangunan, perpindahan manusia, juga untuk memperlancar akses distribusi barang dan jasa, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan sosial.
Keberadaan jalan raya juga sebagai akses pertukaran budaya dan peradaban manusia. Daerah yang dulunya terisolasi dan tidak berkembang dengan dihubungkan dan dibangunnya jalan raya, maka daerah tersebut akan berkembang pesat dan maju.
Namun kondisi sangat kontras terlihat di Desa Pemunduran, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. Akses jalan utama di desa ini rusak parah sehingga menyebabkan jalur transportasi menjadi lumpuh.
Koordinator Lapangan Forum Perjuangan Rakyat Kumpeh (FPRK), Almuttaqin mengatakan, Sejak 12 November 2022 titik jalan yang rusak sempat ditimbun oleh pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit, tapi kondisi kalau curah hujan tinggi jalan kembali makin rusak parah.
“Sementara rekanan pemenang tender proyek multiyears jalan Kumpeh membangun tidak memperhatikan dan mempertimbangkan aspek prioritas di titik-titik terparah terlebih dahulu, malah yang dibangun jalan-jalan yang menurut kami masih bagus untuk dilewati,” kata Almuttaqin.
Menurutnya, bila jalan seperti di desa Pemunduran tidak segera dibangun dan diperbaiki maka laju perekonomian akan lambat dan terganggu, arus distribusi barang dan jasa juga akan terhambat belum lagi biaya operasional juga akan meningkat dan membengkak akibat jalan rusak dan lumpuh.
“Maka dari itu dibutuhkan kesadaran kolektif dari semua pihak agar sama-sama memperbaiki dan menjaga agar jalan kita tetap bagus, untuk kebaikan dan kemaslahatan kita bersama. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” katanya menegaskan.