Jalan Air Hitam Rusak Berat, Warga: Tersikso Nian Lewat

KILAS JAMBI – Infrastruktur jalan rusak di Provinsi Jambi masih menjadi salah satu keluhan utama masyarakat, sebab jalan merupakan faktor vital masyarakat dalam beraktivitas, terutama menyangkut tentang perekonomian.

Kondisi inilah yang terjadi di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Badan jalan yang rusak cukup merata yang mulai terlihat dari Simpang PT EMAL Pauh hingga ke Desa Lubuk Jering dan Simpang Perkampungan Madani, titik terparah juga terlihat di Kampung Kubu.

Umumnya jalan yang rusak berat, di daerah ini kondisi jalan juga berlubang dan sulit untuk dilintasi, aspal yang hancur dan hanya menyisakan tanah yang kondisinya mirip kubangan kerbau. Guyuran air hujan makin memperparah keadaan.

Muammar Qadafi, warga setempat mengatakan jalan makin rusak parah di tempatnya itu mulai tampak dalam tahun ini. Menurutnya, mobil ukuran truk saja sulit untuk melalui jalan di wilayahnya, apalagi truk pengangkut buah sawit.

“Yang berani lewat, iyo lewat, tergantung padek sopirnyo. Kareno banyak yang terpuruk,” kata Muammar, Jumat (05/06) pagi.

Masih menurut Muammar, panjang ruas jalan yang rusak sekitar satu kilometer, hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah terhadap kondisi jalan yang terakhir diperbaiki pada tahun 2008 lalu itu.

“Mobil biso lewat, tapi betarik-tarikan,” katanya.

Untuk bepergian ke Ibu Kota Sarolangun saja, Muammar terpaksa memilih jalur alternatif, Tapi itupun harus ia lalui dengan jalan memutar dengan menempuh jarak lebih jauh dan melintasi perkebunan sawit perusahaan.

“Iya kemaren mau ke Sarolangun sayo mutar jauh, dari rumah jam 11, sampe sarolangun sekitar jam 2.30 sore,” katanya.

“Kalo jalan bagus banyak yang klaim, Kepala Daerah, baik Bupati, Gubernur bahkan Presiden menganggap keberhasilannya. Kalo jalan sudah begini siapa yang klaim?,” keluh Muammar.

Dirinya berharap jalan yang rusak segera diperbaiki oleh pemerintah, setidaknya dilakukan pengerasan dan menambal lubang yang menganga.

“Sayo berharap ado perbaikan segera. Kareno sayo dan masyarakat lainnya lewat sini tiap hari, tersikso nian lewat, kalo makso lewat terpuruk, kalo dak jadi greder. Habis kolong mobil,” katanya. (kilasjambi.com)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts