Debat Terbuka Cawagub Jambi: Minim Dana Pengembangan Destinasi Wisata

Source Youtube KPU Provinsi Jambi

KILAS JAMBI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menggelar debat public kedua bagi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jambi di Abadi Convention Center (ACC), Minggu malam (10/11). Debat kedua ini mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sosial Budaya”.

Debat dimulai dengan penyampaian visi misi kedua kandidat. Lalu, pada segmen 5 pembahasan berfokus pada destinasi wisata di Jambi. Kedua kandidat tampak saling mempertahankan argumennya masing-masing. Cawagub nomor urut 2 Abdullah Sani mengatakan, bahwa banyak potensi-potensi wisata yang perlu dikembangkan, namun terkendala dengan dana yang terbatas.

“Destinasi wisata di Jambi ini sudah lumayan bahkan ke nasional. Tapi, sebenarnya banyak potensi-potensi yang perlu dikembangkan. Jika dana terbatas, solusinya bagaimana?,” kata Sani.

Pertanyaan itu membuat Cawagub nomor urut 1, Sudirman menanggapi sekaligus mempertanyakan hal tersebut. “Dana terbatas, namun potensi banyak. Kalau dana terbatas, itu menjadi pertanyaan. Kenapa dana terbatas kemudian membangun hal-hal yang tidak penting. Itu yang menjadi masalah di negara ini,” kata Sudirman di podium debat.

Sudirman kemudian menjelaskan bahwa salah satu langkah yang dapat diambil yaitu dengan mengundang investor lalu minta bangunkan objeknya. Lalu pemerintah provinsi mengatur regulasi dan memanfaatkannya.

“Itu menjadi PAD yang nantinya akan membantu pembangunan di Provinsi Jambi,” kata Sudirman.

Hal tersebut kembali mendapatkan tanggapan dari Abdullah Sani. Ia menuturkan bahwa dana yang terbatas tersebut bisa dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan yang lebih mendesak. Untuk upaya mencari dana ke pihak ketiga seperti BUMN, BMD, swasta, dan lain sebagainya tidaklah salah.

“Insya Allah jika itu transparansi dan akuntabel kita laksanakan. Masyarakat dan BUMN akan percaya. Karena bagaimana pun ujungnya masyarakat kita sejahtera,” kata Sani.

Sudirman mengatakan bahwa investor yang akan didatangkan ke Jambi dalam rangka membangun dan meningkatkan PAD dari yang awalnya kecil menjadi besar. Namun, pemerintah sendiri pun jangan hanya diam dan tidak berusaha.

“Jaman sekarang Provinsi Jambi sampai defisit 3 tahun. Itu gimana ngelolanya,” ungkap Sudirman.

Tidak hanya itu, Sudirman juga mempertanyakan tentang strategi dan indikator apa yang akan digunakan oleh pasangan Al Haris dan Abdullah Sani agar bisa membangun Jambi.

“Kalau persoalan yang disampaikan adalah respon masyarakat, tentu tergantung dari sudut mana dia memandang dan pakai kaca mata apa,” jawab Sani.

“Kacamata yang digunakan makin jelas kok. Masyarakat makin lama makin turun, makin hilang kepercayaan kepada pemerintah sekarang,” kata Sudirman.

Tanggapan Sudirman tersebut membuat Sani merespon dengan mengatakan bahwa ia dan Al Haris akan tetap melanjutkan program mereka.

“Kami akan sesungguh hati bukan setengah hati. Tapi Insya Allah ke depan juga harus berhati-hati melaksanakan apa yang akan menjadi program ke depan nanti,” tutur Sani.

Debat ini ditutup dengan closing statement dari masing-masing Cawagub.

“Kami berkomitmen mewujudkan visi Jambi Merakyat. Kami bertekad mengoptimalkan sumber pendapatan yang belum tersentuh. Tidak akan ada lagi bencana anggaran yang defisit dan tidak berbasis kinerja,” tegas Sudirman.

“Kami telah berusaha pada periode yang lalu membangun Jambi ini dengan segala keterbatasan. Namun, masih banyak yang belum kami lakukan. Untuk ke depannya kami jadikan acuan. Mudah-mudahan ke depan masyarakat Provinsi Jambi akan sejahtera bersama,” kata Sani menutup sesi debat.

 

Penulis: Dila Rohaliza

Mahasiswa Magang Prodi Jurnalistik Islam, Fakultas Dakwah, UIN STS Jambi

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts
Read More

No Data? No Deal!

Jon Afrizal* Data adalah persoalan kita di sini, di Provinsi Jambi. Kebutuhan terhadap data, adalah hal yang mendesak…