KILAS JAMBI – Museum seharusnya menjadi tujuan wisata edukasi bagi pelajar maupun masyarakat umum untuk menambah wasawan. Namun, nyatanya tingkat kunjungan ke museum sepi peminat. Kondisi ini terlihat di Museum Siginjai di kawasan Telanaipura, Kota Jambi. Di luar akhir pekan, jumlah pengunjung hanya di kisaran 25-30 orang.
Rini, Edukator dan Penyusun Bahan Publikasi Museum Siginjai, mengatakan jumlah pengunjung baru ramai ketika weekend, bisa mencapai hingga 50 hingga 100 orang.
“Jumlah pengunjung tidak bisa kita pastikan secara efektif, karena jumlah pengunjung biasanya selalu meningkat seiring datangnya libur semester,” kata Rini, (14/11/2024).
Selain di akhir pekan atau hari libur, sebut Rini, tingkat kunjungan juga akan tinggi bila ada program dari sekolah-sekolah yang berkunjung ke museum. Seperti pada 25 November 2024 nanti akan ada kunjungan siswa dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang merupakan pelajar Kurikulum Merdeka yang sedang melaksakan projek P5. Dan juga kunjungan santri pondok pesantren dari Kabupaten Batang Hari.
“Ada sekitar 125 orang yang berkunjung dari sekolah tersebut,” katanya.
Rini mengatakan, ramai tidaknya tingkat kunjungan di Museum Siginjai bisa dilihat dari evaluasi pada tahun-tahun sebelumnya, museum akan ramai dikunjungi saat libur sekolah. Menurutnya, Kurikulum Merdeka juga juga berpotensi besar dalam peningkatan pengunjung.
Untuk menarik minat pengunjung, Rini mengatakan pihaknya juga memanfaatkan media sosial untuk pemasaran dan publikasi, terutama bila ada event, pameran atau perlombaan yang diadakan Musem Siginjai.
“Tentu kita memanfaatkan media sosial. Contohnya, setiap tahun kita akan mengadakan kegiatan storyline. Bagaimana peserta bisa mengambi foto salah satu koleksi museum dan memamerkan koleksi tersebut, nanti penilaiannya kita lakukan melalui e-mail,” kata Rini.
Ia mengatakan, Museum Siginjai minimal dalam setahun melaksanakan dua kali pameran. Yaitu pameran kontemporer dan pameran khusus yang bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat apa itu museum dan benda-benda koleksi dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi.
“Kita juga mengajak anak-anak untuk belajar membuat alat musik, belajar membuat dan mendesain batik, dan juga ada dialog budaya,” kata Rini.
Gunanya, lanjut Rini, mengundang masyarakat untuk lebih mengetahui tentang budaya-budaya Jambi. Jadi museum ini memiliki banyak program yang tujuannya untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang tujuan pelestarian budaya Jambi.
Museum Siginjai merupakan musem milik Pemerintah Provinsi Jambi yang berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Museum yang dikenal dengan museum negeri ini fokus pada pelestarian dan pengenalan sejarah serta budaya jambi. Museum ini menyimpan berbagai koleksi artefak, mulai dari benda-benda arkeologi, etnografi, hingga peninggalan sejarah yang berkaitan dengan budaya lokal.
Penulis: Bedriyanto
Mahasiswa Magang Prodi Jurnalistik Islam, Fakultas Dakwah, UIN STS Jambi