Capacity Building Forweb Jambi: Media Sosial vs Media Massa Dalam Pemberitaan Ekonomi

KILAS JAMBI – Apa yang bisa dilakukan media massa terhadap media sosial? Sebuah pertanyaan yang muncul dalam materi Capacity Building dan Gathering Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi, dengan tema Jurnalisme 4.0, materi ini disampaikan Angga Aliya ZR Firdaus, Redaktur Pelaksana detik.com bagian ekonomi.

Kegiatan peningkatan kapasitas bagi jurnalis ekonomi dan bisnis di Jambi ini diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi di Kota Bandung, 20-22 Mei 2024.

Dalam kesempatan itu Angga berbagi pengalamannya menyajikan pemberitaan soal ekonomi dan bisnis khususnya di dapur redaksi detik.com.

“Bagaimana peran media massa di era digital dalam menyajikan analisis ekonomi dan bisnis,” kata lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Padjajaran (UNPAD) itu mengawali penyampaiannya.

Menurut Angga, saat ini media sosial sudah mengalahkan media massa dalam perkara update informasi, namun justru kita bisa memanfaatkan keberedaan informasi di media sosial itu untuk kepentingan pemberitaan di media massa.

Hanya saja, Angga mengingatkan agar jurnalis wajib melakukan proses penyaringan informasi yang berseliweran di media sosial.

“Sekarang itu banyak obrolan warung kopi dilempar ke medsos, jadi kita jurnalis dan media massa sebagai agen of truth harus melakukan verifikasi untuk meluruskan rumor yang beredar di media sosial agar tidak menjadi informasi sesat,” katanya. 

Dalam materinya Angga juga menyinggung soal kecerdasan buatan atau AI. Ia menekankan bahwa pola pikir yang harus dibangun terhadap AI adalah jangan berpikir bahwa AI akan menggantikan tugas sebagai jurnalis. Tapi berpikirlah bahwa AI mampu membantu kerja jurnalis dengan memanfaatkannya. 

Begitu juga soal pemanfaatan multiplatform untuk kepentingan pemberitaan terutama isu ekonomi dan bisnis, ia mengajak anggota Forweb Jambi tidak hanya terpaku pada produk tulisan tapi juga menggunakan audio visual.

“Kesempatan kita untuk menarik minat pembaca saat ini hanya pada 3,2 detik pertama dalam konten video. Maka ini menjadi PR kita bagaimana menarik minat pembaca,” ujarnya saat menyamai materi.

Sebelumnya, Ketua Forweb Jambi, Rani mengemukakan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini makin besar. Menurutnya, penting bagi wartawan untuk terus berpegang teguh kepada kode etik jurnalistik.

“Jadikan momen ini untuk kita berbagi pengalaman dan pengetahuan agar menjadi lebih profesional. Jadikan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan,” imbuhnya.

Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, Robby Fathir Nashary pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa tulisan dan informasi dari seluruh wartawan, khususnya di Jambi menjadi salah satu acuan pertimbangan bagi BI.

“Informasi dari kawan-kawan di forweb menjadi referensi dan bahan pembahasan serta pertimbangan untuk menyikapi persoalan perekonomian di Jambi. Kita butuh banyak masukan dan pertimbangan termasuk untuk merumuskan kebijakan,” katanya.

Dia mengajak agar memanfaatkan kesempatan capacity buliding ini untuk menambah wawasan.

“Kita sama-sama belajar mengenai bagaimana perkembangan dunia digital sehingga perlu inovasi untuk mendukung tugas kita semua,” tandasnya. (*)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts