KILAS JAMBI – Di Halaman SDN 88/IX Kumpeh, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (29/12), tampak berdiri tenda dengan hiasan daun kelapa. Di panggung layar berukuran 3×5 meter juga sudah terpasang sejak sehari yang lalu. Pemuda dan beberapa orang tua mengecek semua kelengkapan untuk persiapan pemutaran film dan pementasan Senandung Jolo, setelah sehari sebelumnya dengan menggunakan mobil pick up mereka berkeliling kampung mengumumkan kegiatan ini.
Zuhdi, Ketua Sanggar Mengorak Silo, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari Dokumentasi Pengetahuan Karya Pengetahuan Maestro (DKPM) Senandung Jolo yang diinisiasi oleh Mutia Lestari Zulhaz, dengan dukungan Dana Indonesiana Kemdikbusristek dan LPDP.
Sejak awal November 2022 para orang tua di kampung ini sudah mengajarkan salah satu karya budaya Indonesia dari Tanjung Muaro Jambi yang sudah ditetapkan sebagai WBTB, kepada 20 anak-anak di Kelurahan Tanjung ini. Kesempatan ini tentu digunakan sebaik mungkin agar regenerasi penutur Senandung Jolo tetap selalu ada.
Saat ditemui Mutia Lestari Zulhaz. Camat Kumpeh, Diki memberi dukungan program yang sedang berlangsung di Kecamatannya. Pada tanggal 4/1/2023 anak-anak dan para maestro akan mementaskan Senandung Jolo di Jambi. Kami akan hadir untuk memberi dukungan dari aktivitas kebudayaan ini, untuk kemudian secara bersama memikirkan langkah-langkah upaya pelestarian.
“Semoga pada seminar nantinya, kita mendapat saran dan masukan yang bisa dijadikan sebagai program berkelanjutan,” kata Diki.
Sementara Mutia menambahkan, pemutaran film dokumenter 3 maestro dan pementasan Senandung Jolo akan berlangsung di 2 tempat. Pertama di Kelurahan Tanjung (29/3/22), dan kedua di Aula Kantor Bahasa Provinsi Jambi (4/1/23).
“Pada saat ini juga kita akan mengadakan seminar dengan nara sumber Drs. Jafar Rasuh (Budayawan Jambi), Nukman (Kantor Bahasa), dan Jabatin Bangung (IKJ). Para peserta nantinya adalah utusan Pemprov Jambi, jurnalis, akademisi, dan guru,” kata Mutia.
Mutia kembali menambahkan bahwa sebagai penyelenggara program dia berharap Pemkab Muaro Jambi dan Pemprov Jambi bersama-sama melakukan penguatan dan pelindungan karya budaya ini.
“Semoga ini bukan akhir dari semangat bersama untuk saling berbagi, mengisi, dan membesarkan,” tutupnya.