KILAS JAMBI – Dikomandoi Miftahul Ikhlas, tim keluarga Fachrori Umar memulai perjalanan panjang dari Jambi hingga ujung timur Jawa. Menempuh perjalanan darat, Miftahul dan koleganya berziarah ke makam para pendiri bangsa dan mantan Presiden. Dari Soekarno, Soeharto, Gusdur hingga Bj Habibie.
Makam Ir Soekarno tokoh prokalamtor RI di Blitar yang kali pertama dikunjungi.
“Malam ini kita baru sampai di Blitar. Insyallah, besok pagi kita akan ziarah ke makam Bung Karno,” kata Miftahul Ikhlas, Senin 20 Januari 2020.
Paul, begitu sapaan akrabnya, ditemani beberapa koleganya. Menurutnya, dari makam Bung Karno, mereka akan melanjutkan perjalanan ke makam mantan presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gusdur di Tebu Ireng, Jombang.
Dari sana, lanjut Paul, mereka akan bergerak ke Astana Giri Bangun, Jawa Tengah–tempat pemakaman mantan Presiden RI kedua, Soeharto.
“Ziarah diakhiri ke makam mantan Presiden Bj Habibie di TMP Kalibata,” kata Paul.
Menurutnya, Fachrori yang mengusung slogan keberagaman hendak menyampaikan pesan lewat ziarah itu.
Apa pesannya?
“Agar kita menjaga persatuan. Jambi kan mau Pilgub. Nah, benih-benih polarisasi mulai kelihatan. Kita tak mau ada anarkisme dan pecah belah. Mari kita belajar dari para pendiri bangsa,” katanya.
Soekarno, misalnya, kata Paul, sukses meletakkan pondasi bangsa diatas keberagaman. Ia menjadi pemersatu diantara banyak perbedaan suku dan agama.
“Dengan ziarah ke pendiri bangsa dan mantan presiden, kami ingin warga Jambi menyambut Pilgub dengan rukun dan bahagia, seperti para pendiri bangsa itu, yang tetap satu dalam perbedaan ketika membentuk negara” ujarnya.
Dengan ziarah ke pendiri dan tokoh bangsa itu, kata Paul, Fachrori ingin menjadikan Jambi sebagai rumah keberagaman bagi semua. Baik suku bangsa maupun semua agama.
“Insya Allah, niat baik akan diijabah oleh Allah SWT. Kita sama-sama berdoa, semoga apa yang kita citakan terwujud. Atas izin Allah, Fachrori kembali menjadi Gubernur,” katanya. (*)