KILAS JAMBI – Bertajuk “Cara Berinteraksi yang Santun di Dunia Digital”, rangkaian webinar Literasi Digital di Kota Jambi kembali bergulir, Selasa (03/08), pukul 09.00 WIB.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 81 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom – Staf Ahli Bidang IT PT. Prima Armada Raya, Dr. Mohammad Iqbal, S.Kom., MMSI – Dosen, Koordinator Riset & Pengembangan PSMA Online Universitas Gunadarma, Istiqoma Alhidayah, BA.Comm – Freelancer Public Speaking Trainer/Public Speaker, Suci Annisa, Am.Keb – Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Pengda Jambi, Reguler Home Band Infinity Hotel Jambi. Pegiat media sosial dan Senior Anchor Metro TV, @wahyuwiwoho Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, Arief Rama Syarif mengatakan, “Internet sehat itu konsep penggunaan internet secara bijak dan sesuai dengan etika atau norma yang berlaku, tanpa membahayakan keamanan diri sendiri ataupun orang lain”.
Giliran pembicara kedua, Dr. Mohammad Iqbal mengatakan, “Sama seperti di dunia nyata, di dunia maya kemerdekaan berbicara pun ada batasannya. Internet dan medsos di Indonesia diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Selain mengatur mengenai bisnis dan sistem informasi online, juga memuat hal-hal yang dipandang ilegal (cybercrime)”.
Tampil sebagai pembicara ketiga Istiqoma Alhidayah menjelaskan, “Pentingnya netiket di dunia digital, hindari melukai perasaan orang lain dengan berkomentar yang bijak, bersikap saling membangun bukannya mengirim komentar yang bernada menyerang”.
Pembicara keempat, Suci Annisa mengatakan, “Akibat cyberbullying timbulnya rasa malu maupun penghinaan kepada seseorang yang informasinya disebarkan. Maka jadilah pribadi positif, hargai sesama, agar kau bisa lukis senyum dan bahagia dari seorang insan”.
@wahyuwiwoho sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan, “cakap ataupun belum skill kita untuk berbicara di depan umum, selama kita memegang teguh nilai etika dan moral yang ada di lingkungan sekitar, kita harus sesuaikan dengan konteks kearifan lokal supaya kita tidak melanggar aturan-aturan. Sehingga kita bisa menjadi netizen yang santun ketika berselancar di dunia digital”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Aryo krianto, salah satu peserta yang menanyakan “kadang kita kalau sudah mengingatkan kepada teman yang salah dalam menggunakan etika dalam sosial media kita malah dibilang “alah kamu baperan” itu bagaimana pak?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Arief Rama Syarif. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Lisna Firsty yang menanyakan “Kenapa dunia pendidikan saat ini bisa dikatakan pendidikan dasar belum memulai memasukan literasi digital ke dalamnya, menurut saya penting sejak dini internet sehat dan literasi digital menjadi pelajaran etika baru, seperti pelajaran etika dan sopan santun?” dan dijawab oleh pembicara kedua Dr. Mohammad Iqbal. Pertanyaan ketiga oleh Indriati “Kira-kira bagaimana atau ciri link yang aman untuk kami akses dan tidak? Karena kasus seperti ini berbahaya bagi orang-orang yang masih awam dalam mengendalikan internet?” dan dijawab oleh pembicara, Istiqoma Alhidayah. Dan pertanyaan ke empat oleh Hani Atikah “Cyberbullying merupakan tindakan yang tidak dibenarkan sebagai budaya digital, namun masih banyak cyberbullying yang terjadi di berbagai sosial media. Pertanyaannya, Bagaimana pendapat ibu tentang apa yang dipikirkan pelaku cyberbullying untuk melakukan tindakan tersebut? ” dan dijawab oleh pembicara keempat Suci Annisa.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-13 dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)