KILAS JAMBI – Belum lama ini, Charta Politika mengeluarkan hasil survei terkait popularitas dan elektabilitas kandidat yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Jambi 2020.
Beragam tafsir menyeruak dibalik rilis survei Charta Politika, yang menempatkan Syarif Fasha di posisi puncak di Pilgub Jambi 2020. Banyak yang meragukan hasil survei ketika nama HBA, konon, tersalip di bawah Fasha.
Beragam reaksi juga dikeluarkan oleh sejumlah kandidat yang hasil persentasenya di bawah Syarif Fasha.
Miftahul Ikhlas, Ketua Tim Keluarga Fachrori, justru berpendapat lain. Survei, dinilainya lahir dari sebuah ilmu pengetahuan. Hasilnya bisa dijadikan rujukan, jika prosesnya dilakukan dengan benar dan sesuai metodologi.
Secara prinsip, pria yang kerap disapa Paul itu menyatakan, hasil survei Charta justru memacu semangat tim untuk terus bergerak. Paul mengklaim, survei Charta menunjuk satu hal, bahwa tren kenaikan elektabilitas Fachrori kian melesat, malah jauh meninggalkan Fasha.
“Jika kita bandingkan data survei pada Februari dan November, posisi Bang Puk (Fachrori Umar) ada kenaikan sekitar 5,2 Persen. Ini sangat signifikan,” katanya.
Padahal, Fachrori belum bergerak. Fachrori, kata dia, belum memasang bilboard atau baleho hingga ke desa-desa. Ia, juga belum membentuk tim untuk bersosialisasi. Dalam kondisi seperti itu, elektabilitas FU malah nyodok di posisi kedua teratas.
“Bagaimana kalau sudah bergerak?. Semua sumber daya belum diapa-apakan nih,” kata Paul.
Untuk menang, lanjut Paul, Fachrori telah menyiapkan strategi khusus. Salah satunya, bakal merangkul semua tokoh bergabung dalam satu barisan. Fachrori juga tengah membidik sejumlah kepala daerah menjadi pendamping, di antaranya Cek Endra dan Al Haris.
Bersama Cek Endra dan Al Haris, menurut Paul, Fachrori bersiap menghadapi Sy Fasha, kendati harus duel.
“Kita, terus membangun komunikasi dengan kandidat lain untuk di ajak bersatu,”katanya. (*)