KILASJAMBI– Penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Jambi menjadi hal yang serius diperhatikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Zulfikar Achmad. Zulfikar menyoroti masih adanya penambahan kasus corona di provinsi tersebut.
“Angkanya masih terus penambahan secara nasional umumnya, dan khususnya di provinsi Jambi. Ini jadi perhatian serius kita bersama,” ujar Zulfikar saat menghadiri acara Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja BKKBN di Kec. Rimbo Tengah, Kab. Bungo, Jambi, (12/10/2020).
Dia pun berharap, vaksin Covid-19 yang kini tengah diuji klinis oleh pemerintah dapat digunakan oleh masyarakat luas pada awal 2021, seperti yang ditargetkan Presiden Jokowi.
Zulfikar mengatakan, 25 juta warga yang akan menggunakan vaksin di tahap pertama adalah para tenaga medis, dan pejabat Negara.
Hal ini dengan pertimbangan tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19, dan berpotensi besar terpapar. Demikian juga untuk pejabat Negara, yang setiap saat harus turun lapangan bertemu warga.
Dia mengajak semua pihak bahu-membahu bersama pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kita berharap pandemi ini segera berakhir, dan kita kembali hidup normal,” ujarnya.
Selain membahas vaksin Covid-19, dalam forum itu, Zulfikar juga menyinggung program yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama DPR RI.
Program menuju keluarga berkualitas ini dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Kami Komisi IX DPR RI bersama BKKBN bersinergi untuk membangun keluarga berkualitas, meski memang program ini juga terkendala pandemi Covid-19,” ujarnya.
Namun menurutnya, itu harus tetap dilakukan untuk membangun generasi muda Indonesia yang tangguh dan berkualitas. Salah satunya adalah dengan merencanakan dan mempersiapkan keluarga yang berkualitas.
“Lewat perencanaan yang baik, keluarga yang berkualitas disiapkan, sekaligus menyiapkan generasi Indonesia yang berkualitas,” kata dia.
Zulfikar meminta agar BKKBN sebagai sahabat keluarga Indonesia, mengoptimalkan peran Penyuluh KB, petugas lapangan dan kader sukarelawan dan juga Mobil Unit Penerangan (MUPEN) se-Indonesia untuk turut mengkampanyekan protokoler kesehatan di masyarakat.
“Kampanye, sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana terus dilakukan dengan penambahan substansi isi pesan tentang informasi terkait Covid 19. BKKBN memiliki tenaga lini lapangan mencapai 23.000an, Kader sukarelawan hingga 1 juta kader dan sarana penyuluhan yaitu MUPEN yang sudah diberikan kepada Perangkat Dinas KB di kabupaten/ kota se-Indonesia,” ucap dia.
Menurut dia, potensi ini digunakan secara sinergis dalam “memerangi” wabah Covid-19 dalam bentuk promosi dan KIE yang mampu mengubah perilaku masyarakat dalam pencegahan Covid-19.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Jambi Munawar Ibrahim menyampaikan pentingnya program KB. Menurutnya, Program KB tidak hanya alat kontrasepsi saja bahkan di undang undang tidak ada yang menyampaikan bahwa BKKBN itu lekat dengan alat kontrasepsi.
“Manfaat KB selain melakukan pengendalian penduduk adalah mengedepankan kesehetan ibu dan anak dan di masa depan adalah ingin membantu mensejahterakan keluarga terutama remaja,” jelasnya.
Dia pun bersyukur tugasnya dalam memberi pemahaman KB kepada masyarakat mendapatkan dukungan langsung dari Komisi IX DPR, sebagai mitra kerja BKKBN Pusat.
“Sebagai mitra kerja, Komisi IX banyak memberikan masukan-masukan dan menyampaikan solusi. Tentunya, pemahaman KB yang komprehensif harus ditularkan ke generasi saat ini, khususnya para milenial ini,” ucap dia.