Jambi, kilasjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi kembali bergulir. Pada Senin, 30 Agustus 2021, pukul 09.00 WIB, telah dilangsungkan webinar bertajuk “Pentingnya Menjaga Etika dan Perlindungan Data dalam Dunia Digital”
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 93 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si – Dosen dan Penulis, Fitri Khusyu Aini, PhD – Peneliti, Pemilik @skinzie.you & @dapursimbok75, Co-founder Medina Farm, Dori Efendi, SI.P, M. Soc., Sc., Ph.D – Koordinator Wilayah Jambi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) & Anggota PELANTA Provinsi Jambi, Afriansyah, M.Si – Dosen Uin Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Pegiat media social yang juga Public Speaker , Content Creator & Entrepreneur, @aaquina bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada Sesi pertama, Dian Ikha Pramayanti mengatakan, “Saat ini kita berada pada zaman overload informasi, dimana informasi bersifat full demand dan push supply. Dunia digital telah menjadi dunia nyata kedua kita bahkan ruang digital sering menjadi yang pertama di banding dunia nyata”.
Giliran pembicara kedua, Fitri Khusyu Aini mengatakan, “Menjadi masyarakat digital yang cerdas di antaranya harus menanamkan budaya digital, budaya sebagai filter untuk menangkal kejahatan digital dan lakukan verifikasi informasi”.
Tampil sebagai pembicara ketiga, Dori Efendi menjelaskan, “Cara menjaga keamanan data peribadi yaitu aktivasi dual factor antara email dan nomor telepon di HP anda, password kombinasi harus memiliki ketahanan yang kuat. misal kombinasi hurus besar, kecil dan angka”.
Pembicara keempat, Afriansyah menegaskan, “Salah satu poin penting dalam bermedsos di antaranya memenuhi etika dalam penggunaan media sosial, mejunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan”.
@aaquina Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan, “Pengalaman terkait keamanan account, jadi beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang mencoba masuk ke akun tetapi saya sudah menggunakan double verification, jadi kalau ada yang masuk harus crosingchek ke nomor handphone terlebih dahulu”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Rahmat, salah satu peserta yang menanyakan, “ Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita itu pantas untuk diterima, bagaimana cara memaksimalkan media sosial sebagai personal branding kita yang bisa membedakan kita dengan orang lain?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Dian Ikha Pramayanti. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Siswanto yang menanyakan, “Bagaimana meningkatkan literasi untuk meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai kebudayaan daerah ketika globalisasi dan kemajuan teknologi mulai menggerusnya, dimana salah satu buktinya adalah kecintaan anak-anak muda akan budaya kebarat-baratan dan malah menganggap budaya sendiri kuno dan aneh?” dan dijawab oleh pembicara kedua, Fitri Khusyu.
Pertanyaan ketiga oleh Muhammad Ichwan, “Apa yang menyebabkan keahlian atau kecakapan digital yang dimiliki seseorang justru digunakan untuk kejahatan digital seperti hacker dan lainnya? Bagaimana cara mengedukasi anak-anak khususnya para millenial agar tidak menyalahgunakan skill tersebut, tetapi dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih positif dan produktif?” dan dijawab oleh pembicara Dori Efendi, dan pertanyaan keempat oleh Dedi A, “Batasan etika itu tergantung perspektif, sejauh apa kita bisa menilai batasan etika yang telah dilanggar sehingga kita bisa melakukan tindakan kepada orang yang telah melanggar batasan etika itu?” dan dijawab oleh pembicara keempat, Afriansyah.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-18 dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)