Jambi, kilasjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi kembali bergulir. Pada Senin, 4 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Pentingnya Internet untuk Pengenalan Budaya”.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 84 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Siti Chotijah, S.IP, MA – Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia, Azizah Des Derivanti, M.I.Kom – Akademisi Ilmu Komunikasi, Dr. Mona Novita, M.Pd. – Lektor/III.c Institut Agama Islam (IAI) Yasni Bungo, Asriyadi, S.Sos.I – Waket KPID Provinsi Jambi/Penggiat Pemilu & Demokrasi. Pegiat media sosial yang juga Stand Up Comedian & Content Creator, @fajar_nugra bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, yakni Siti Chotijah mengatakan, “Pariwisata adalah jalan tercepat untuk mensejahterakan bangsa dan budaya adalah kekuatan dan primadona, membangun Indonesia dimulai dari pariwisata dan budaya”.
Giliran pembicara kedua, Azizah Des Derivanti mengatakan, “Pentingnya digital safety agar terhindar dari hacking, pencurian data dan aktivitas digital lainnya di media sosial dan financial digital”.
Tampil sebagai pembicara ketiga Dr. Mona Novita menjelaskan, “Kenapa harus menghargai karya orang lain, karena setiap manusia adalah ciptaan tuhan, kesadaran sosial bahwa manusia itu saling membutuhkan“.
Pembicara keempat Asriyadi menegaskan, “Pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan berbasis teknologi informasi atau digitalisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dibangkitkan kembali dalam rangka pelestarian, pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai budaya sebagai identitas diri dan kekayaan bangsa Indonesia”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Dina Larasati salah satu peserta yang menanyakan, “Saat ini era Society 5.0 mengasilkan banyak transformasi dan disrupsi digital. Hal ini merupakan suatu peluang, namun juga sebagai ancaman bagi sumber daya manusia khususnya generasi milenial. Bagaimana cara mengatasi dari ancaman-ancaman tersebut?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Siti Chotijah. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Pristiyanti yang menanyakan, “Bagaimana tips menurut ibu yang bisa ibu bagikan, sesuai dengan pengalaman ibu dalam menggunakan aplikasi digital atau media sosial agar kita tetap aman dan terhindar dari cyber crime yang marak terjadi sekarang di dunia digital?” dan dijawab oleh pembicara kedua Azizah Des Derivanti.
Pertanyaan ketiga oleh Imron, “Bagaimana cara kita mendaftarkan HAKI karya maupun ciptaan kita supaya tidak diakuisisi oleh pihak lain? apakah yang didapatkan ketika mendaftarkan HAKI apa kebermanfaatan yang kita dapatkan?” dan dijawab oleh pembicara Dr. Mona Novita, dan pertanyaan keempat oleh Iren, “Bagaimana jika beberapa tahun kemudian Indonesia menggunakan ‘fully digital’ apakah budaya kita dapat sepenuhnya menerima? Dan dengan pemanfaatan penuh digital, bagaimana peran generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat melestarikan dan mempertahankan budaya?” dan dijawab oleh pembicara keempat Asriyadi.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-30 dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)