KILAS JAMBI – Ratu Munawarah Zulkifli (RMZ) bernostalgia saat masih aktif menjabat Ketua Deskranasda Provinsi Jambi dengan mengunjungi Rumah Tenun di kawasan Danau Sipin, Kota Jambi.
Zainul Bahri, Pengrajin Batik Jambi yang mengelola Rumah Tenun, menyambut langsung kehadiran Ratu Munawarah, Selasa (23/6).
Di Rumah Tenun, istri mendiang Gubernur Jambi dua periode, Zulkifli Nurdin tersebut melihat langsung proses pembuatan tenun dan kain Batik khas Jambi. Ia juga berinteraksi langsung dengan sejumlah pengrajin yang sedang menenun ataupun membatik di Rumah Tenun.
Ratu Munawarah begitu mengapresiasi semangat Zainul Bahri yang mesti sudah sepuh namun tetap memiliki perhatian terhadap perkembangan Batik Jambi.
RMZ masih ingat betul saat ia masih aktif di Dekranasda, Zainul Bahri merupakan salah satu pengrajin Batik andalan Provinsi Jambi.
“Hasil karyanya rapi, kualitas batiknya bagus. Dan yang lebih penting beliau itu saat itu salah satu pionir untuk pewarna batik dari pewarna alam,” kata Ratu Munawarah.
Bahkan, kala itu, salah satu karya Zainul Bahri dikenakan Megawati Soekarno Putri saat sidang paripurna di DPR RI.
“Itu membuktikan bahwa kualitasnya sudah diakui,” kata Ratu.
Ratu Munawarah berharap terus ada generasi penerus Zainul Bahri, termasuk meneruskan semangat Zainul Bahri dalam membina generasi muda untuk belajar membatik Jambi.
“Tadi saya sudah bilang ke Pak Zainul ada generasi sesudah beliau, dan itu sudah beliau lakukan di tempat ini, membina anak-anak muda, ibu-ibu yang mau belajar dan itu gratis. Kita butuh sosok-sosok seperti beliau yang peduli, tidak semuanya dinilai dengan uang. Tapi bagaimana ada yang lebih penting dari itu,” kata Ratu Munawarah.
Soal perkembangan Batik Jambi saat di periodenya hingga saat ini, menurut Ratu banyak perkembangan dan inovasi dalam motif Batik Jambi. Akan tetapi yang terpenting persoalan sesungguhnya adalah mempertahankan ciri khas Jambi-nya
“Kemudian ada sih salah satu cita-cita kita yang belum terwujud, dulu waktu saya di Jambi punya cita-cita ada satu area yang menjadi pusat penanaman semua pohon tanaman untuk pewarna alami batik tekstil. Buat songket dan buat batik, tapi saat itu belum terwujud, mudah-mudahan ke depan itu bisa terwujud,” kata Ratu.
Bahkan dengan cita-citanya itu, ia berharap itu menjadi sebuah contoh buat koleksi tanaman untuk pewarnaan batik khususnya, bukan hanya di Jambi saja tapi untuk tingkat nasional.
Soal Batik Jambi bisa go internasional? Ratu Munawarah meyakini sangat memungkinkan, karena hasil karya Jambi sudah pernah go internasional.
“Karya-karya kita seperti perhiasan itu sudah pernah, kita buat itu perhiasan dari motif Kerinci itu tahun 2006 juara nasional dan tahun 2012 saat saya sudah di Jakarta, saya dihubungi oleh Kurator Indonesia dibawa ke Unesco Awards dan mendapatkan penghargaan Unesco Awards. Jadi Jambi nggak kalah, bisa-bisa go internasional,” katanya.
Sementara Zainul Bahri, menyambut baik kunjungan Ratu Munawarah ke Rumah Tenun, “Alhamdulillah kami dikunjungi Ketua Dekranasda Provinsi Jambi dua periode,” kata Zainul.
“Kami di sini punya skill, atau istilahnya kemampuan, meskipun kampung kami ini memiliki image buruk yang disebut dengan Kampung Narkoba,” tambah Zainul.
Zainul mengatakan jika Wali Kota Jambi, Syarif Fasha juga ingin tempat ini menjadi Kampung Tenun di Kota Jambi
“Alhamdulillah anak-anak giat mewujudkan bahwa mereka bisa berbuat untuk Jambi, untuk Tanah Pilih Pusako Betuah, inilah budaya kami perlu dipertahankan,” kata Zainul.
Zainul berharap bisa terus berkarya dan membuat sesuatu yang terbaik buat Jambi, apalagi dirinya ingin mewujudkan Rumah Tenun ini sebagai destinasi budaya dan sejarah. (kilasjambi.com)