KILAS JAMBI – Badan Restorasi Gambut (BRG) bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membuat terobosan sekat kanal cetak pvc beton bertulang di lahan konservasi gambut di Kabupaten Muaro Jambi.
Sekat kanal permanen ini untuk menggantikan sekat kanal kayu yang mudah rapuh, sebagai upaya menghadapi puncak musim kemarau tahun ini dan potensi kebakaran hutan dan lahan.
Pembuatan sekat kanal permanen ini dilakukan BRG di Desa Seponjen, Kecamatan Kumpeh Ulu. Tepatnya di Tahura Orang Kayo Hitam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
BRG berencana akan membuat 14 sekat kenal permanen dengan melibatkan warga di sekitar lahan gambut sebagai langkah-langkah pencegahan Karhutla untuk tahun 2020.
Pembuatan sekat kanal cetak pvc beton bertulang ini ditinjau langsung Kepala BRG Nazir Foead, dari hasil riset yang dilakukan BRG, KLHK dan ITB, sekat kanal permanen ini diperkirakan akan memiliki ketahanan hingga 10 tahun, sedangkan sekat kanal kayu yang selama ini digunakan di lahan konservasi gambut hanya bertahan hingga dua tahun.
“Ya jadi kalau kita buat sekat kanal yang dari kayu itu efektif yang tapi membutuhkan pemeliharaan tahunan. Saya kira dua tahun sekali pengalaman kita itu kayu sudah mulai lapuk dan harus diganti,” kata Nazir Foead.
“Nah kalau dengan ini mestinya sih saya kira sepuluh tahun pun tidak membutuhkan perawatan yang berarti, jadi sangat minimal,” tambah Nazir.
Namun pembuatan sekat kanal permanen ini memiliki tantangan karena terkendala dengan akses jalan menuju ke lahan gambut, terutama untuk membawa material semen dan besi.
“Tapi mungkin masing-masing sekat kanal ada penempatannya ada kelebihan dan ada kekurangannya, kalau kayu mungkin cepat tapi kadang mungkin tidak semua daerah juga punya kayu-kayu yang tahan air. Tapi juga di sekat kanal permanen juga lebih tahan lama, tapi cara membuanya lebih lama dan lebih susah, tidak semua akses jalannya ada, mobilisasinya jadi suatu tantangan besar dalam pembuatan sekat kanal,” kata Cut Afitatul Aini, Senior Engineering BRG.
Dalam tinjauannya, Kepala BRG juga memantau menara CCTV Asap Digital di kawasan gambut, CCTV ini berfungsi untuk pengawasan Karhutla dan titik api. CCTV Asap Digital ini bisa melakukan zoom hingga 36 kali, informasi yang didapat dari CCTV Asap Digital nantinya akan dilaporkan ke Kepolisian Daerah Jambi sebagai Satgas Karhutla. (kilasjambi.com)