Ingatkan Mahasiswa Tak Terlena Medsos, Cecep: Sehingga Lupakan Tradisi Kajian Sosdem

Cecep Suryana (tengah-baju kemeja putih) menghadiri kegiatan Refleksi 26 Tahun Reformasi di UIN STS Jambi, foto: ist

KILAS JAMBI – Jangan terlena di media sosial, penekanan yang disampaikan Cecep Suryana, Presidium Pena 98, saat menghadiri kegiatan “Refleksi 26 Tahun Reformasi” yang digelar BEM UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Jumat 28 Juni 2024.

Cecep yang juga digadang-gadang maju Pilwako Jambi 2024 mengajak mahasiswa untuk tidak terlena “main” di media sosial. Sehingga melupakan tradisi kajian. Terutama bagaimana terus mendiskusikan soal sosial dan demokrasi.

“Mahasiswa harus aktif melaksanakan tradisi kajian sosialisme dan demokrasi (Sosdem), jangan terus terlena dengan media sosial,” kata Cecep.

Karena itu, ia mengapresiasi pelaksaaan kegiatan refleksi ini. Agar mahasiswa bisa mengingat kembali bagaimana kekejaman negara terhadap rakyatnya dengan berbagai macam tragedi yang digambarkan dari batu nisan yang ada. Seperti Kedung Ombo, Semanggi, Petrus, Marsinah, Wiji Tukul, peristiwa 27 Juli 1996 dan banyak tragedi kemanusiaan lainnya yang hingga saat sekarang belumlah tuntas pelakunya diadili.

Reformasi 1998, menurutnyam adalah kemenangan gerakan mahasiswa dan rakyat dalam menghancurkan rezim Orde Baru. Alumni IAIN STS Jambi ini mengatakan bahwa kegiatan seperti ini adalah kegiatan untuk merawat ingatan.

“Bahwa pernah ada rezim otoritarian yang dipimpin oleh Soeharto selama 32 tahun dan diruntuhkan oleh gerakan rakyat dan mahasiswa, karena kekuasaannya militeristik dan antindemokrasi,” katanya.

Hal semacam itu saat ini mulai muncul kembali dengan kembalinya multifungsi TNI yang mengeliminir supremasi sipil. “Dan ke depan jika ini terus dibiarkan akan sangat bahaya bagi kesehatan demokrasi,” katanya menegaskan.

Acara ini juga dihadiri Rektor UIN Jambi, Prof Asad Isma yang juga dulu terlibat dalam gerakan mahasiswa 98. Prof Asad Isma mendukung penuh kegiatan ini.

“Saya sebagai rektor, tetap mendukung penuh jiwa-jiwa kritis mahasiswa karena memang waktu itu saya juga terlibat dalam gerakan mahasiswa,” katanya.

Ia mengatakan sudah 26 tahun reformasi tentunya banyak catatan positif dan ada juga kecenderungan ke belakang. Ini tugas kita bersama untuk mengawal demokrasi agar tetap sehat.

Topan selaku Koordinator Daerah Pena 98 Jambi juga menyambut baik kegiatan ini di UIN STS Jambi, ia sebagai alumni UIN Jambi yang notabene merupakan kampus pergerakan.

“Saya siap menjadi teman diskusi sehari-hari bersama teman-teman mahasiswa agar spirit perjuangan selalu tetap terjaga. Mari tetap memelihara jiwa kritis sebagai perwujudan dari mahasiswa yang merdeka,” kata Topan. (*)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts