Harga Cabai Turun Hampir 50 Persen namun Sepi Pembeli

Pedagang cabai di Pasar Aurduri kehilangan pembeli meski harga cabai turun, foto: Aidil Adha

KILAS JAMBI – Penjualan cabai di Pasar Aurduri sepi pembeli, meski harga cabai menurun hampir 50 persen dalam beberapa hari terakhir. Hasil panen petani yang melimpah membuat harga cabai merah di kisaran 15 rupiah/kilogram dari harga sebelumnya 28 ribu rupiah/kilogram.

Menurut beberapa pedagang di Pasar Aurduri, saat ini lebih banyak pedagang dari pada pembeli, sehingga dagangan kurang laku.

”Pembukaan lapak baru pedagang cabai dengan jarak yang dekat juga mempengaruhi penjualan,” kata Nur, seorang pedagang di Pasar Aurduri, Sabtu (02/11/24).

Nur mengatakan, kondisi ini menjadi hambatan tersendiri bagi para pedagang. Sehingga dalam sehari pedagang seperti dirinya hanya bisa menjual sekitar 10 kilogram cabai merah kriting, 5 kilogram cabai hijau, dan 5 kilogram cabai rawit.

“Ini belum lagi ada stok cabai yang busuk,” kata Nur.

Suti, pedagang lainnya menyebutkan, selain cabai merah, harga cabai rawit juga turun dari sebelumnya 35 ribu rupiah/kilogram turun menjadi sekitar 20 ribu rupiah/kilogram.

“Perlu diperhatikan lagi untuk para petani dan pedagang yang hanya mendapat untung seribu rupiah/kilogram,” kata Suti.

“Penurunan ini sesudah dilantiknya presiden dan wakil presiden beberapa hari yang lalu,” kata Marningsih menimpali, juga seorang pedagang cabai di Pasar Aurduri.

Merosotnya harga cabai saat ini cukup menimbulkan kerugian bagi para pedagang. Mereka berharap secepatnya harga cabai dapat stabil seperti biasanya.

Dari sisi pembeli, turunnya harga cabai tentu menjadi berkah, sehingga bisa menghemat pengeluaran untuk biaya dapur.

“Bersyukur harga cabai turun jadi bisa menghemat,” kata Winda, salah satu pembeli.

Dia juga berharap harga bahan-bahan lainnya juga ikut turun sehingga bisa membeli lebih banyak dan tidak perlu pusing lagi dalam berbelanja.

“Semoga saja harga cabai murah ini tidak cuma sementara,” kata Winda.

Penurunan harga cabai tentu juga dimanfaatkan oleh pelaku usaha kuliner yang sebelumnya sempat kesulitan menyesuaikan harga jual makanan mereka akibat tingginya harga cabai. Mereka berharap harga cabai yang terjangkau bisa bertahan lama, agar usaha mereka bisa terus berkembang.

Bila harga cabai mengalami penurunan, harga tomat justru menjadi dua kali lipat, dari sebelumnya 8 ribu rupiah/kilogram menjadi 16 ribu rupiah/kilogram.

“Musim penghujan mempengaruhi kualitas dan jumlah panen tomat, makanya sekarang harganya naik,” kata Raihan Putri, penjual sayur di Pasar Aurduri.

 

Penulis: Aidil Adha, Bedriyanto, Dila Rohaliza

Mahasiswa Magang Prodi Jurnalistik Islam, Fakultas Dakwah, UIN STS Jambi

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts