Hanya Janji Manis atau Bukti Nyata, Cawagub Adu Visi Misi Raih Simpati Rakyat

Source Youtube KPU Provinsi Jambi

KILAS JAMBI – KPU Provinsi Jambi menggelar debat terbuka kedua yang menghadirkan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jambi di Abadi Convention Center (ACC). Minggu malam (10/11/2024). Dalam debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Jambi, dua pasangan calon (paslon) memaparkan visi dan program mereka terkait tata kelola pemerintahan dan isu sosial budaya.

Debat mengetengahkan beragam isu yang mencakup pembinaan dan pengawasan OPD, pengelolaan keuangan daerah, penguatan sosial budaya, serta pengembangan destinasi wisata.

Cawagub nomor urut 1 Sudirman, mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi Jambi yang belum optimal dengan mencatatkan indeks reformasi birokrasi yang menurun dari 2,40 pada 2021 menjadi 1,23 pada 2023.

“Tata kelola pemerintahan belum berjalan baik, anggaran tidak optimal, dan banyak masalah sosial yang belum terselesaikan,” kata Sudirman.

Sebagai solusinya, Ia dan Romi Hariyanto berencana melaksanakan program yang berfokus pada pelayanan publik yang lebih modern, inklusif, dan transparan. Mereka juga mengusung program “Jambi Sehat dan Pandai” untuk meningkatkan jaminan perlindungan sosial dan melestarikan budaya.

Sementara, Abdullah Sani, Cawagub nomor urut 2, menekankan pentingnya reformasi birokrasi dan penguatan sistem evaluasi kinerja ASN.

“Kami telah memanfaatkan aplikasi pelaporan kinerja untuk memonitor dan meningkatkan kinerja ASN, dan akan terus meningkatkan digitalisasi pelayanan publik,” kata Sani.

Abdullah Sani menjelaskan bagaimana paslon nomor urut 2 berencana mengoptimalkan pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) dengan pendekatan yang lebih transparan dan sistematis.

“Kami akan memastikan pengawasan yang ketat mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pemanfaatan aset daerah, dengan memastikan semua pihak bertanggung jawab,” ungkapnya. Paslon ini juga mengusulkan pemanfaatan teknologi untuk memudahkan proses pengawasan dan pengelolaan.

Pada segmen Penguatan Sosial Budaya dan Kearifan Lokal, Sudirman menyoroti pentingnya pelestarian budaya Jambi di kalangan generasi muda. “Generasi muda harus diberdayakan dengan teknologi untuk memahami dan mengembangkan adat budaya kita. Kami akan memanfaatkan lembaga adat melayu untuk mempromosikan nilai-nilai budaya,” jelasnya.

Sementara Abdullah Sani menambahkan bahwa pendidikan dan pelatihan terkait budaya harus dilakukan lebih masif agar generasi muda Jambi dapat menghargai dan melestarikan warisan budaya daerah.

Terkait pengembangan sektor pariwisata, kedua kandidat sepakat untuk meningkatkan potensi wisata Jambi, terutama dengan memaksimalkan objek wisata yang sudah ada seperti Jembatan Gentala Arasy dan Tanggo Rajo.

“Kami akan membangun infrastruktur dan melibatkan investor untuk mengembangkan objek wisata yang ada,” kata Sudirman.

Abdullah Sani juga menyatakan pentingnya peran investor dalam mengembangkan pariwisata Jambi, namun dengan pengelolaan yang hati-hati agar tidak terjadi pemborosan anggaran.

Dalam debat mengenai tata kelola pemerintahan yang baik, Sudirman maupun Abdullah Sani menegaskan pentingnya keberagaman dalam membangun Jambi. “Tidak ada yang namanya mayoritas atau minoritas, yang penting adalah memberikan kesempatan yang sama bagi semua kelompok masyarakat,” kata Abdullah Sani.

Sementara Sudirman menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap kelompok masyarakat yang terpinggirkan, seperti Suku Anak Dalam, dan bagaimana status mereka perlu diperhatikan dalam pembangunan daerah.

Di akhir debat, Sudirman berkomitmen untuk mewujudkan visi misi “Jambi Merakyat” dengan meningkatkan sektor pariwisata dan budaya, serta memastikan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

“Kami akan mengoptimalkan sumber pendapatan daerah yang belum tergali, seperti royalti sektor pertambangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sedangkan Abdullah Sani, menekankan pentingnya melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan sebelumnya, dengan fokus pada reformasi birokrasi dan pengembangan sektor ekonomi, terutama di bidang pertanian dan pariwisata.

“Kami akan terus berupaya untuk membangun Jambi menjadi lebih baik, dengan memperhatikan segala keterbatasan yang ada,” ujarnya.

 

Penulis: Putri Marisa

Mahasiswa Magang Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah, UIN STS Jambi

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts