KILAS JAMBI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memperkenalkan Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarajambi kepada peserta Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto dan Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) Se-Sumatera pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Konreg PDRB-ISE Se-Sumatera merupakan forum koordinasi tahunan beranggotakan 5 (lima) lembaga/instansi yaitu Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Bl), Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Dinas Komunikasi dan Informartika (Diskominfo) lingkup provinsi se-Sumatera. Pelaksanaan Konreg PDRB-ISE bertujuan untuk membahas perkembangan dan dinamika perekonomian di Sumatera dengan harapan terciptanya sinergi antar instansi yang akan mengoptimalkan potensi pada setiap daerah di regional Sumatera.
Provinsi Jambi menjadi tuan rumah Konreg PDRB-ISE Se-Sumatera yang berlangsung pada 26-27 Agustus 2024 dan dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari 10 provinsi di Sumatera. Acara tersebut juga sekaligus menjadi kesempatan untuk mempromosikan aktivitas pariwisata dan budaya unggulan Provinsi Jambi. Untuk itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengajak peserta untuk mengunjungi situs Candi Kedaton di KCBN Muarajambi sekaligus menikmati kuliner tradisional khas Muaro Jambi melalui sajian gastronomi yang dipresentasikan dengan apik oleh kelompok UMKM Pasar Dusun Karet (PADUKA).
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono, menyampaikan bahwa BI mendorong UMKM untuk berkelompok atau dikenal dengan “Korporatisasi” agar dapat meningkatkan kapasitas produksi, kapabilitas usaha, akses pasar, dan pemanfaatan teknologi, serta mendukung akses pembiayaan. PADUKA yang dibentuk pada 2023 merupakan keolompok UMKM dengan 30 anggota binaan Bank Indonesia berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V sebagai UMKM pendukung pariwisata yang sejalan dengan Gerakan Bangga Wisata di Indonesia aja (GBWI) sekaligus pengembangan ekonomi masyarakat berbasis sektor unggulan dan pelestarian budaya serta tradisi.
“Melalui program tersebut, Bank Indonesia mengidentifikasi UMKM dan produk unggulan nya, untuk selanjutnya dilakukan pemetaan serta diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pendampingan dan pengembangan untuk meningkatkan nilai tambah dan kemandirian UMKM.”, ujarnya.
UMKM PADUKA diharapkan mampu berperan aktif tidak hanya dalam melestarikan dan mempromosikan kuliner khas lokal dengan inovasi penyajian gastronomi kepada wisatawan, namun juga dalam melestarikan budaya atau tradisi lokal, mengedukasi masyarakat tentang penerapan pembayaran digital/cashless society, dan membentuk ekosistem UMKM yang mendukung KCBN Muarajambi sehingga dapat menjadi bagian dari Attraction dan meningkatkan kunjungan masyarakat ke KCBN Muarajambi.
“Hubungan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta BPK Wilayah V yang telah terjalin baik dalam memaksimalkan potensi KCBN Muarajambi sebagai sentra untuk mendorong berbagai aktivitas wisata, akan terus kami perkuat dan lanjutkan tidak hanya kepada UMKM PADUKA, namun juga UMKM unggulan lainnya yang menjadi penyangga KCBN Muarajambi. Hal ini penting untuk dapat mendukung KCBN Muarajambi yang dapat berkontribusi optimal sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Jambi.”, ujarnya.
Hal tersebut juga menjadi perhatian Gubernur Jambi, Al Haris, yang mengatakan bahwa Pemprov Jambi selalu berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera secara inklusif dan berkelanjutan, agar mampu memaksimalkan potensi ekonomi, serta mengentaskan kemiskinan dan memperluas jangkauan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
Dorongan tersebut disampaikan Al Haris saat membuka Konreg PDRB-ISE Se-Sumatera Tahun 2024, bertempat di Hotel BW Luxury Kota Jambi, Selasa, 27 Agustus 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari 26 s.d. 27 Agustus 2024 ini bertemakan “Penguatan Transformasi Sosial Ekonomi Wilayah Sumatera Menuju Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Dalam sambutan dan arahannya, Gubernur Al Haris menyampaikan kondisi sosial dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera saat ini sudah baik, namun perlu senantiasa dikelola bersama agar dapat semakin baik lagi.
“Dalam pengelolaan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, kita harus berupaya bersama agar pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dengan optimal, dengan melihat potensi-potensi di Pulau Sumatera seperti pada sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, dan lainnya” ujarnya. *