KILAS JAMBI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menggelar rapat secara virtual high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi, Rabu 20 April 2020, rapat dipimpin langsung Gubernur Jambi Fachrori Umar.
Rapat TPID ini turut dihadiri para Bupati/Walikota, Kepala BI Perwakilan Provinsi Jambi Bayu Martanto, Kepala OJK Jambi, Forkompinda Provinsi Jambi, Kepala Perum Bulog Jambi serta pelaku usaha.
Dalam rapat online ini, Gubernur Fachrori meminta kepada para Bupati/Walikota dan TPID di daerah untuk besinergi, Gubernur mengharapkan semua tetap mengacu pada prinsip 4 K. Yaitu keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan dan komunikasi efektif.
Gubernur juga meminta kepada TPID Provinsi dan TPID Kabupaten/Kota dapat memastikan pasokan maupaun kelancaran distribusi bahan pangan tidak terganggu di tengah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, terhadap pasokan komoditas bergejolak dan terdampak covid-19 seperti bawang merah, daging ayam, daging sapi dan gula pasir. Agar segera dikomunikasikan dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat.
Dan bagi daerah yang defisit bahan pangan, kata Fachrori, agar berkomunikasi secara intens dengan daerah yang surplus sehingga kelangkaan pasokan dapat dimitigasi. Dijelaskannya, dampak sistemik yang disebabkan oleh pandemik covid-19 ini diawali dari dampak Kesehatan, dampak sosial, dampak keuangan dan dampak ekonomi.
Fachrori mengapresiasi kepada pemerintah Kabupaten/Kota, instansi vertikal dan jajaran perangkat daerah yang telah mengeluarkan dan melaksanakan stimulus kebijakan, melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk penanganan kesehatan, penaganan dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial. (*)
