Jambi – Yopi Muthalib, tokoh masyarakat Jambi masuk dalam usulan Kornas-Jokowi mengisi jajaran kabinet Indonesia Maju. Nama Yopi diajukan bersama tokoh-tokoh nasional yang dinilai mumpuni untuk menempati posisi Menteri dan Wakil Menteri.
Akrom Saleh, Sekjend Kornas-Jokowi mengatakan, nama-nama sudah diajukan ke Presiden Joko Widodo. Selanjutnya mereka menyerahkan sepenuhnya kepada presiden untuk memilih nama-nama usulan Kornas. “Yopi Muthalib sebagai pembina kami di Kornas mumpuni masuk dalam jajaran kabinet,” kata Akrom, Rabu (30/3).
Beberapa nama tokoh nasional yang diajukan Kornas-Jokowi kepada presiden untuk mengisi kursi menteri di Kabinet Indonesi Maju, yaitu, Hilmar Farid, Ammarsjah Purba, Silmy Karim, Budi Arie Setiadi, Yopi Muthalib, Roy E Maningkas, Rambun Cahyo, Osmar Tanjung, Eko Sulistyo dan Utje Gustaaf Patty.
Akrom mengatakan, disisa dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi mereka yakini jika kabinet diisi orang dari partai politik semua tidak bekerja dengan maksimal. Sehingga tokoh relawan yang mereka usulkan menjadi pilihan untuk membantu kerja Presiden. “Kita serahkan sepenuhnya kepada pak Jokowi untuk memilih nama-nama yang sudah kami usulkan,” jelasnya.
Kornas-Jokowi mengusulkan nama-nama tokoh nasional ini menyusul isu reshuffle kabinet Indonesia Maju. Presiden Jokowi saat di Bali beberapa waktu lalu di hadapan para Menteri kabinet Indonesia Maju dan kepala daerah seluruh Indonesia, bahwa untuk reshuffle menteri adalah urusannya sebagai presiden.
“Bagi kami nama yang diusulkan tidak diragukan lagi loyalitas dan integritasnya untuk setia bersama Jokowi sampai akhir masa jabatan di tahun 2024. Tapi itu semua kami kembalikan lagi kepada presiden sebagai pemegang mandat tertinggi rakyat. Satu nama yang kami usulkan dia tokoh masyarakat Provinsi Jambi, Yopi Muthalib yang juga sebagai Anggota Dewan Pembina di organ kami,” kata Akrom.
Terpisah, Yopi Muthalib mengaku sudah mengetahui namanya diusulkan untuk mengisi kabinet Indonesia Maju. “Saya berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan. Siap dengan kepercayaan yang diberikan, apalagi untuk membangun bangsa dan negara,” tegas Yopi. (*)