Jambi, kilasjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi kembali bergulir. Pada Kamis, 2 September 2021, 09.00 WIB telah dilangsungkan eebinar bertajuk “Tips Dampingi Anak Belajar di Era Digital”.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 116 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Sulastry Pardede, M.Psi. – Psikolog Klinis, Mayrianti Annisa Anwar, SP., M.Si. – Pranata Humas – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerry, S.AP, M.I.Kom – Pranata Humas Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bima Pratama Abadi – Produser Jambi Chanel Network (JCN) & News Contributor Net TV. Pegiat media social yang juga Co-Founder & CEO of Bicara Project, @ranarayendra bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada Sesi pertama, Sulastry Pardede mengatakan, “Anak-anak era digital saat ini multitasking. Dapat mengerjakan lima hal dalam waktu bersamaan mulai dari mengirim pesan, ngetwit, download music, upload video, nonton film di youtube dan melihat apa yang temannya sedang lakukan di facebook”.
Giliran pembicara kedua, Mayrianti Annisa Anwar mengatakan, “Tantangan bagi orang tua di era digital saat ini adalah dengan adanya kemudahan akses internet, anak-anak bebas online tanpa aturan. Anak-anak makin mahir dan lebih cepat dari pada orangtua, dengan kemudahan beragam konten”.
Tampil sebagai pembicara ketiga Gerry menjelaskan, “Orangtua perlu mendampingi kegiatan online anak. Memang tidak mungkin terus menerus. Tapi, orangtua harus mengecek secara berkala apa yang ia tonton atau mainkan dan membicarakannya dengan anak”.
Pembicara keempat, Bima Pratama Abadi menegaskan, “Perkembangan media sosial ini tentu saja membawa banyak dampak, baik itu dampak positif maupun negatif terhadap pendidikan anak pada usia remaja, terlebih lagi pendidikan akhlak anak”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Amelia Putri, salah satu peserta yang menanyakan, “Hadirnya media digital di kalangan anak-anak tentu berimbas pada perubahan perilaku dan pertemanan mereka, anak-anak cenderung bersikap egois yang muncul dari dampak aktivitas bermedia digital. bagaimana sebaiknya kita lakukan agar anak tidak cenderung bersikap egois?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Sulastry Pardede. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Alit Verfitasari yang menanyakan, “Bagaimana cara agar mengedukasi anak anak agar tetap memiliki etika yang baik dalam menggunakan media sosial? apakah pembelajaran etika digital perlu diberikan dalam pendidikan/kurikulum?” dan dijawab oleh pembicara kedua Mayrianti Annisa Anwar. Pertanyaan ketiga oleh Ossi Febria Almunawarah, “Bentuk edukasi seperti apa yang efektif dapat dilakukan orangtua untuk menjaga karakteristik anak di dunia digital agar tidak menghilangkan jati diri dan karakter di dunia nyata?” dan dijawab oleh pembicara Gerry, dan pertanyaan keempat oleh Hujaifah, “Bagaimana cara mengikuti perkembangan digital tersebut? anak tetap update di era digital namun tidak membuat anak menjadi candu akan gadget?” dan dijawab oleh pembicara keempat Bima Pratama Abadi.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-19 dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)