Studi Tiru FUSA UIN STS Jambi ke UIN Jakarta dan UIN Bandung: Dialog Kerja-kerja Mutu  

Salah satu rangkaian kegiatan studi tiru civitas akademika FUSA UIN STS Jambi di UIN Jakarta, foto: ist

KILAS JAMBI – Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) melakukan kegiatan benchmarking (studi tiru) dengan mengunjungi dua kampus ternama dan bonafide di Indonesia yaitu kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Perjalanan diagendakan dalam enam hari perjalanan PP (Pulang Pergi) Jambi-Jakarta-Bandung melalui jalur darat dengan menggunakan bus.

Kunjungan ke kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan dilaksanakan pada hari ke-3 dan ke-4. Sehingga pada hari ke-6 segenap romobongan civitas akademica FUSA UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi diagendakan akan kembali tiba di Provinsi Jambi.

Kegiatan benchmarking tersebut tentunya juga silaturahim pimpinan antar dekan, sekaligus melakukan perjanjian kerja sama antar prodi yang ada di FUSA UIN STS Jambi, yaitu: Prodi IAT (Ilmu Al-Quran dan Tafsir), AFI (Aqidah dan Filsafat islam), SAA (Studi Agama-agama), ILHA (Ilmu Hadits), dan PPI Pemikiran Politik Islam).

Sebelum keberangkatan benchmarking, civitas akademika dilepas secara resmi oleh Rektor UIN STS Jambi, Prof Asad Isma. Kunjungan studi tiru kali ini langsung dibersamai oleh Dekan FUSA, Prof Kasful Anwar. Peserta benchmarking kali ini hampir mencapai 50 orang yang terdiri dari pimpinan FUSA, tenaga kependidikan, dan tenaga medis, termasuk unsur GJM-F (Gugus Jaminan Mutu) FUSA dan GJM-P (Gugus Jaminan Mutu Prodi).

Perwakilan GJM-F yang ikut serta dan sekaligus menjadi juru bicara yaitu Rusmanto selaku Sekjen GJM-F periode 2023-2027. Dalam rangkaian kegiatan benchmarking itulah, GJM-F dan GJM-P juga ikut melakukan diskusi dengan pihak jaminan mutu yang ada di dua universitas tersebut.

Kunjungan kali ini memang tidak semua unsur GJM-F dan GJM-P UIN STS Jambi yang ikut serta, namun sebagiannya telah ikut dalam tour benchmarking tersebut. Susunan kepengurusan GJM-F dan GJM-P di lingkungan FUSA UIN STS Jambi periode 2023-2027 adalah sebagai berikut: Ariyandi Batu Bara (Ketua) dan Rusmanto (Sekjen). Kemudian untuk koordinasi penjaminan mutu di level prodi ada beberapa nama sebagai berikut: Faisal Haitomi dan Nurfadliyati (GJM-P IAT), Damiri dan Abdul Halim (GJM-P AFI), Iqbal Rahman dan Sajida Putri (GJM-P ILHA), Darmadi dan M. Al-Fikri (GJM-P SAA), serta Nurfadzilah dan Hubbul Khoir (GJM-P PPI).

Pada Senin, 05 Agustus 2024 bertempat di ruangan kerja GJM-F Ushuluddin UIN Syarif Jakarta, Rusmanto selaku Sekjen GJM-FUSA UIN STS Jambi bertemu secara offline dengan Rosmaria Syafariah Widjayanti selaku GJMF-Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kesempatan pertemuan itu, keduanya melakukan diskusi dan dialog seputar kerja-kerja mutu yang sudah dicapai dan sustain di UIN Syarif Jakarta tersebut. Tentu saja, hal-hal yang positif dan kemajuan-kemajuan yang telah diraih di GJM-FU Jakarta tersebut akan menjadi bahan untuk menjadi best-practice bagi GJM-FUSA tentunya.

Diskusi antara GJM-F dengan pihak Penjaminan Mutu Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berlansung singkat namun bermakna. Keduanya berbicara dan saling bertukar informasi tentang kegiatan seputar mutu di masing-masing lembaga. Kedua belah pihak saling bertukar nomor kontak untuk kemudahan dalam berkomunikasi terkait kegiatan mutu di masa-masa yang akan datang. Di akhir diskusi, keduanya sepakat bahwa konsistensi adalah kunci dalam meraih mutu dan merawatnya. Jika konsistensi kerja dan akurasi data terwujud, maka insyaAllah kualitas akreditasi kelembagaan akan ikut tercipta.

Pada hari berikutnya, 06 Agustus 2024, GJM-F hadir di Kampus UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Untuk di kampus ini, Rusmanto, selaku Sekjen GJM-F tidak dapat bertemu secara langsung dengan pihak jaminan mutu yang ada di kampus tersebut, dikarenakan pada saat yang sama, pihak Penjaminan Mutu Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung sedang tidak berada di tempat.

Oleh karenanya, maka ketua GJM-F, Ariyandi Batu Bara, yang pada saat itu sedang berada di Jambi berinisiatif untuk melakukan diskusi secara online melalui WA (WhatsApp) kepada Tamimi selaku bagian mutu dari Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penjaminan Mutu di kampus tersebut dikenal dengan singkatan KPM-F. Dengan ramah dan tawaduk, beliau menyampaikan progress dan pencapaian yang sudah diraih oleh KPM-F Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

“KPM-FU belum banyak berbuat banyak. Yang dilakukan antara lain melakukan komunikasi dan membantu kegiatan LP2M antara lain; kegiatan AMI, pendampingan penyiapan akreditasi prodi, melaksanakan tes calon dosen LB, evaluasi soal-soal UTS dan soal-soal UAS, kurikukum dan keterlibatan dalam membuat SOP,” kata Tamimi dengan rinci.

Di akhir pesan WA-nya, Tamimi juga tidak luput untuk menitipkan salamnya kepada kolega beliau yang sama-sama mengikuti seleksi pembibitan calon peneliti Depag (Departemen Agama) pada 1996, yaitu Yusuf.

“Bila memungkinkan salam untuk Pak Yusuf, alumni pembibitan calon peneliti Depag tahun 1996,” katanya menutup pesan singkat WA kepada Ariyandi Batu Bara selaku GJM-F UIN STS Jambi.

Tamimi berharap meskipun pihak KPM-F belum dapat berjabat tangan dan bertemu muka secara langsung dengan civitas akademika FUSA UIN STS Jambi, namun beliau tetap menginginkan semoga silaturahim ini tetap berlanjut di masa-masa yang akan datang. Sehingga kedua belah pihak akan dapat melakukan kerja-kerja penjaminan mutu di masing-masing tempat bertugas. InsyaAllah.

 

Penulis: Ariyandi Batu Bara

(Ketua GJM-FUSA UIN STS Jambi)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts