KILAS JAMBI – Dalam rangka memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR-RI digelar di Rumah Aspirasi Ihsan Yunus, Kota Jambi, Provinsi Jambi pada Senin, 5 Agustus 2024. Acara yang dihadiri oleh warga dan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai elemen ini berlangsung dengan penuh antusiasme.
Dalam paparannya, Ihsan Yunus menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—khususnya di tahun Pilkada ini. “Empat Pilar Kebangsaan adalah tuntunan moral bagi politikus dan pemilih. Nilai-nilai ini sangat penting untuk memberantas praktik politik uang yang sering mengasi proses demokrasi kita,” ujarnya.
Ihsan Yunus mengingatkan bahwa tahun Pilkada adalah momen krusial bagi demokrasi di Indonesia. Pemahaman yang baik terhadap Empat Pilar Kebangsaan diharapkan dapat menjadi landasan kuat bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang berintegritas dan menghindari praktik-praktik politik yang tidak sehat. “Dengan memegang teguh nilai-nilai Empat Pilar, kita dapat memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan jurdil,” tambahnya.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi interaktif antara Ihsan Yunus dan warga Kota Jambi, yang menyampaikan berbagai pertanyaan dan masukan terkait penerapan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks politik. Partisipasi aktif dari warga menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap masa depan bangsa dan pentingnya nilai-nilai kebangsaan sebagai landasan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya Empat Pilar Kebangsaan, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia. Ihsan Yunus menutup acara dengan harapan agar nilai-nilai ini tidak hanya dipahami, tetapi juga diterapkan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
“Pengamalan Empat Pilar Kebangsaan sejatinya harus meresap dalam semua aspek kehidupan terlebih politik terutama sebagai tuntunan moral,” tukas Ihsan Yunus sebagai penutup.